Salin Artikel

Awal Mula Terbentuknya Komplotan Wowon dkk, "Partner in Crime" Penipuan hingga Pembunuhan Berantai

Partner in crime ini melakukan berbagai aksi kejahatan mulai dari penipuan berkedok dukun pengganda uang hingga pembunuhan berantai.

Wowon pun menceritakan awal mula perkenalannya dengan sang partner in crime, Duloh.

Duloh adalah paman dari salah satu istri Wowon. Keduanya berkenalan sejak tahun 2012.

Wowon bercerita perkenalannya dengan Duloh tak biasa karena mereka saling memukul pundak saat bertemu.

"Bekenalan dengan pak Solihin bukan salaman, kan kalau orang kenalan itu salaman. Tapi dia waktu dulu salamannya beda, sambil mukulin pundak sampe tiga kali gitu," kata Wowon, Kamis (2/2/2023).

Wowon saat itu diberi air oleh Duloh karena mengeluh jika tengah pusing. Dengan air racikan Duloh, Wowon mengaku penyakitnya hilang.

Saat berkenala dengan Wowon, Duloah mengaku memiliki ilmu supranatural termasuk bisa menyembuhkan orang yang sedang kesurupan.

"Terus itu saya bilang pak Solihin ini saya pusing sekali, iya sama pak Solihin itu saya dikasih air pakai garam terus diminum sama saya Alhamdulillah sembuh," jelasnya.

Dari perkenalan tak biasa itu, Wowon pun berpura-pura mempunyai ilmu supranatural. Namun, Wowon tak menyebutkan ilmu apa yang dia pelajari.

"Makannya pak Solihin berguru sama saya, saya juga berguru sama pak solihin, jadi saling tukar ilmu," ucapnya.

Selain itu, Wowon mengenal tersangka lain yakni M Dede Solehudin karena Dede menikahi adik ipar dari Wowon bernama Yeni.

Setelah mereka saling mengenal, akhirnya Wowon mengajak keduanya untuk melakukan penipuan dengan modus penggandaan kekayaan pada 2016 silam.

Wowon mengaku sebelum menjadi penipu, dirinya bekerja sebagai seorang pedagang ikan pindang.

"Waktu dulu saya jualan pindang (ikan) pak," kata Wowon.

Tak puas dengan penghasilan sebagai pedagang pindang, Wowon lantas memiliki ide dengan cara menipu.

Dia menggunakan iming-iming mempunyai ilmu supranatural dan bisa menggandakan kekayaan saat menjaring para korbannya.

Penipuan dilakukan Wowon dan dua rekannya sejak tahun 2016 dengan korban tenaga kerja wanita. Wowon melakukan penipuan dengan cara yang tak biasa.

Dia berperan menjadi sosok Aki Banyu yang dianggap oleh tersangka lain dan para korban sebagai sosok sakral dan sakti.

"(Sosok Aki Banyu) Buat nipu aja," ujar Wowon.

Cara kerjanya juga tak biasa. Wowon mengubah suaranya ketika berkomunikasi dengan para tersangka dan korban penipuan melalui sambungan telepon.

Sosok Aki Banyu ini tidak pernah memunculkan dirinya. Wowon selalu berdalih para tersangka maupun korban akan bertemu sosok sakral itu ketika sudah sukses.

"Waktu dulu aku suka magelaran wayang golek, cuma sedikit bisa mengubah suara," tuturnya.

Sejauh ini ada sembilan korban yang tewas dibunuh serial killer Wowon dkk.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga pun mengungkap urutan kematian korban.

Korban yang pertama kali dibunuh adalah istri siri Wowon bernama Halimah pada 2016 lalu.

Aksi sadis Wowon dkk berlanjut pada 2021. Di tahun itu, ada empat orang yang dibunuh Wowon dkk yakni Siti Fatimah, Noneng, Wiwin, dan Parida.

Kemudian pada 2022 Wowon dkk membunuh Bayu (2), anak dari buah pernikahan Wowon dan Ai Maemunah. Mayat Bayu dikuburkan di rumah Wowon kawasan Cianjur, Jawa Barat.

Aksi pembunuhan Wowon dkk berlanjut pada 2023.

Wowon bersama komplotannya membunuh tiga orang yang merupakan keluarga Wowon sendiri yakni istrinya, Ai Maemunah dan dua anak tirinya Ridwan Abdul Muiz dan M. Riswandi.

"Lalu korban pembunuhan yang di Bekasi 2023," katanya.

Polisi pun mengungkap korban penipuan Wowon dkk berjumlah 11 orang.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, belasan orang tersebut semuanya merupakan tenaga kerja wanita (TKW).

"Ternyata hasil pemeriksaan kami, sementara ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Belasan orang itu, termakan janji-janji dari tersangka Wowon yang mengaku bisa menggandakan kekayaan dengan cara supranatural sehingga mengirimkan sejumlah uangnya.

Uang tersebut dikirimkan ke tersangka M. Dede Solehudin untuk nantinya digunakan para tersangka.

"Pengirimannya ada dua jenis melalui rekening maupun melalui western union atau sejenis wesel yang bisa diambil di kantor pos, di kantor pegadaian, dan lain sebagainya," ucapnya.

Meski begitu, Hengki belum membeberkan secara detil identitas para TKW yang merupakan korban penipuan.

Sejauh ini, baru dua orang TKW yang diketahui identitasnya atas nama Siti dan Farida yang tewas karena dibunuh para tersangka akibat menagih janji Wowon dkk.

"ini akan kami inventarisir identifikasi berapa korban penipuan dari TKW yang ada diluar negeri ini," ungkapnya.

Kesebelas orang itu yakni Aslem, Hanna, Entin, Hamidah, Evi, Yanti, Nene, Sulastini.

Kasus penipuan dan pembunuhan berantai Wowon dkk terungkap setelah ada peristiwa keracunan satu keluarga di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Atas perbuatannya Wowon, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin kini mendekam di tahanan Polda Metro Jaya.

Para pelaku dijerat Pasal 380 KUHP tentang pembunuhan, juncto Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Mereka terancam pidana 20 tahun penjara, atau penjara seumur hidup atau pidana mati.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Awal Mula Terbentuknya Komplotan Serial Killer Wowon Cs, Kenalan Tak Lazim hingga Ilmu Supranatural

https://bandung.kompas.com/read/2023/03/03/105500378/awal-mula-terbentuknya-komplotan-wowon-dkk-partner-in-crime-penipuan-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke