Salin Artikel

Terungkap Mayat Perempuan di Dekat Kandang Ayam Cimahi Korban Pembunuhan, Ada Luka Tusuk di Leher Korban

KOMPAS.com - Sosok mayat perempuan setengah telanjang yang ditemukan warga di semak belukar dekat dengan kandang ayam di Kota Cimahi, Jawa Barat akhirnya terungkap.

Dari hasil penyelidikan polisi, mayat perempuan yang ditemukan di Kampung Ranca Cangkuang, RT 03/01, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan itu diduga korban pembunuhan.

Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi menemukan ada luka tusuk menggunakan benda tajam di bagian leher korban.

Identitas korban

Kapolsek Cimahi Selatan, Kompol Caca Supriatna mengatakan, terkait penempuan mayat perempuan ini pihaknya sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan sudah mengetahui identitas korban.

"Barang korban juga sudah kita temukan yaitu tas dan KTP atas nama Lisnawati (26). Setelah kita olah TKP, ditemukan luka pada bagian leher sebelah kiri bekas tusukan senjata tajam," ujar dia dikutip dari TribunJabar.id, Selasa.

Saat ini jenazah korban asal Kampung Babakan Loa, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih, Kota Bandung untuk dilakukan autopsi.

"Jadi korban ini ditemukan meninggal dunia di kebun dekat kandang ayam dan jauh dari jalan raya," ungkap dia.

Kesaksian warga

Sebelumnya, jenazah perempuan tersebut ditemukan dengan kondisi mengenaskan di semak belukar berdekatan dengan kandang ayam.

Mayat tersebut ditemukan dalam posisi terlentang dengan luka di bagian kepala.

Yanto Suparna (62) warga sekitar mengaku dirinya menemukan mayat tersebut pertama kali saat dirinya hendak pergi berkebun.

Saat melintas di lokasi tersebut, Yanto melihat sesosok tubuh yang tergeletak di semak-semak.

"Tadi pagi saya sedang jalan pergi ke kebun. Nah saya lihat ada perempuan tergeletak. Tapi belum berani mendekat, akhirnya saya ke yang punya lahan sama pak Babinkamtibmas," ujar dia.

Kondisi mayat

Warga bersama aparat dan RW setempat akhirnya memastikan temuan sosok perempuan yang tergeletak di semak-semak tersebut.

"Setelah kita pastikan itu mayat, baru Babinkamtibmas menghubungi Polsek Cimahi Selatan," jelas dia.

Saat pertama kali ditemukan, mayat tersebut dalam kondisi terlentang setengah bugil dengan posisi celana terbuka sementara baju tertutup.

"Bajunya terbuka sedikit, jadi enggak sampai bugil. Tapi kalau luka saya juga enggak tahu di mana saja, cuma yang jelas ada darah di kepala dan belakang kupingnya," tutur dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief), TribunJabar.id

https://bandung.kompas.com/read/2023/03/07/201748278/terungkap-mayat-perempuan-di-dekat-kandang-ayam-cimahi-korban-pembunuhan-ada

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com