Salin Artikel

Mayapada Hospital Bandung, Rumah Sakit Hijau Pertama di Indonesia

Mayapada Hospital Bandung sekaligus mengantongi dua sertifikasi, yakni Greenship dan Edge. Bahkan untuk sertifikasi Greenship meraih poin tertinggi platinum.

"Ini rumah sakit pertama kami yang mengusung tema rumah sakit hijau. Tidak hanya secara konsep, tetapi kami berkomitmen penuh hingga meraih dua sertifikat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas khususnya untuk masyarakat Bandung dan sekitarnya," ujar Group CEO Mayapada Healthcare (MH), Jonathan Tahir, dalam peresmian Mayapada Hospital Bandung, Senin (6/3/2023).

Ramah Lingkungan

Dengan konsep green hospital, rumah sakit ini ramah lingkungan. Dimulai dengan konstruksi yang dibangun sesuai dengan pedoman Permenkes untuk rumah sakit ramah lingkungan atau green building.

Mayapada Hospital Bandung memiliki area hijau 15 persen dari total lahan 2,5 hektar. Bangunan 16 lantai ini pun mendukung para pasien untuk menggunakan transportasi umum, menyediakan jalur pejalan kaki, serta area parkir sepeda.

Hal itu diperoleh dari jendela-jendela besar yang mengelilingi rumah sakit. Selain membuat desain tampil lebih cantik, sinar matahari lebih optimal masuk ke dalam gedung sehingga bisa menekan penggunaan energi.

Dalam hal konservasi air, rumah sakit ini membangun sistem daur ulang air limbah. Kemudian menyediakan kolam resapan untuk penyerapan air hujan agar bisa digunakan kembali.

"Kami menggunakan material bangunan yang non toxic (non CFC yang bersifat karsinogenik) dan memakai material rendah VOC (Volatile Organic Compounds)," beber Jonathan.

Untuk ruang terbuka hijau, pihaknya membangun healing garden dengan sistem kelola taman yang baik.

"Mayapada Hospital Bandung dibangun untuk memberikan kenyamanan keamanan serta suasana yang menenangkan bagi pasien sehingga pasien dapat fokus menjalankan perawatan," beber Jonathan.


Fasilitas

Selain gedung yang keren dan mewah, Mayapada Hospital Bandung menawarkan beragam fasilitas kesehatan lainnya.

Seperti emergency 24 jam yang menangani kasus kegawatdaruratan seperti jantung, stroke, maupun trauma atau kecelakaan yang didukung dengan alur Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang terpisah bagi pasien infeksius dan non infeksius.

Kemudian, Mayapada Hospital Bandung memiliki berbagai layanan unggulan seperti Oncologi Center (pusat rujukan kanker) yang komprehensif.

Mulai dari deteksi hingga layanan radioterapi, sehingga dapat membantu warga Bandung dan Jawa Barat dalam penanganan radioterapi kanker, mengingat fasilitas ini masih sangat terbatas di area Bandung.

Layanan unggulan lainnya yaitu Tahir Neuroscience Center. Layanan ini menangani rangkaian masalah kesehatan saraf mulai dari deteksi dini, tindakan kegawatdaruratan, penanganan bedah yang terintegrasi hingga terapi rehabilitasi pasca-tindakan yang didukung dokter multispesialisasi.

Ada pula Cardiovascular Center yang menangani permasalahan kelainan jantung. Kemudian terdapat Gastrohepatology Center yang menangani permasalahan saluran cerna, mulai dari deteksi dini hingga pembedahan minimal invasif.

Semua layanan tersebut didukung tim dokter multispesialisasi terintegrasi yang lengkap. Mulai dari dokter spesialis hingga subspesialis, pemeriksaan medis dan pemeriksaan penunjang, serta dilengkapi peralatan medis terkini.

Berbagai fasilitas tersebut memperlihatkan Mayapada Hospital Bandung sebagai rumah sakit kelas internasional.

"Terima kasih atas sambutan hangat dari masyarakat Bandung. Sudah sepatutnya Jabar punya rumah sakit berstandar internasional. Didukung dokter dan alkes (alat kesehatan) terbaik, tidak perlu lagi (masyarakat Indonesia berobat) ke luar negeri," ucap Jonathan.

Semua fasilitas tersebut bisa dinikmati semua kalangan. Sebab Mayapada Hospital Bandung menerima pasien BPJS Kesehatan.

Diresmikan Presiden Jokowi

Mayapada Hospital Bandung diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi). Seusai berkeliling rumah sakit, Jokowi pun melemparkan pujian.

"Semuanya, ruangannya, alat kesehatannya, tata ruangnya, green building Mayapada Hospital Bandung sangat bagus," tutur Jokowi.

Dengan berbagai kemewahan dan fasilitas lengkap ini, seharusnya masyarakat Indonesia tidak perlu lagi berobat ke luar negeri.

https://bandung.kompas.com/read/2023/03/08/120156278/mayapada-hospital-bandung-rumah-sakit-hijau-pertama-di-indonesia

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com