Salin Artikel

Firasat Orangtua Pelajar Bogor yang Tewas usai Dibacok, Sempat Lemas Tanpa Sebab hingga Kaget Ada Bendera Kuning di Rumah

KOMPAS.com - Orangtua pelajar korban pembacokan di Kota Bogor sempat memiliki firasat buruk sebelum anaknya tewas pada Jumat (10/3/2023).

AS (16), seorang siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor meninggal dunia usai dibacok senjata tajam oleh orang tak dikenal saat menyebrang jalan Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Saat itu, korban sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya yang berada di Kampung Cijujung Tengah, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka terbuka pada bagian pipi hingga leher bagian kirinya hingga meninggal.

Sementara pelaku diduga berjumlah tiga orang dan masih berstatus pelajar.

Firasat buruk orangtua

Orangtua korban pun histeris mendengar anak kesayangannya meninggal secara tragis.

Orang tua angkat AS, Ruja'i mengaku sempat memiliki firasat buruk.

Hal itu rasakan beberapa jam sebelum AS meregang nyawa dibacok pelaku.

Di hari Jumat, Ruja'i merasa badannya lemas tanpa sebab.

Tak disangka, beberapa jam setelah merasa tak berdaya, Ruja'i syok mendapat kabar bahwa putra angkatnya telah tiada.

"Saya engga ada firasat apa-apa, cuma waktu kejadian badan saya lemes, mungkin kontak batin," kata dia dikutip dari TribunnewsBogor.com, Sabtu.

Saat menerima kabar awal meninggalnya AS, Ruja'i sempat tak sadar.

Sebab kala itu, Ruja'i sedang bekerja di sebuah pabrik.

Melaksanakan tugas sebagai petugas kebersihan, Ruja'i mendadak dipanggil oleh security pabrik.

Dia mengatakan bahwa ada warga yang mencari Ruja'i.

"Saya belum dikasih tau di situ ada apa di suruh pulang, pas saya di rumah kaget ada bendera kuning tapi belum di kasih tau ada apa, terus dibawa ke rumah sakit (FMC) baru di situ dikasih tau," ungkap dia.

Kata terakhir korban

Usai mengetahui AS meninggal dunia, dada Ruja'i dipenuhi perasaan sesak.

Sambil menahan kesedihan yang memuncak, Ruja'i mengenang kata-kata terakhir korban.

Kini, ucapan almarhum hanya bisa dikenang Ruja'i sebagai kenangan terakhir.

Dua hari sebelum insiden pembacokan, AS sempat mengurai cita-citanya yaitu ingin membeli mobil.

"Jadi dua hari sebelum kejadian itu almarhum pergi sama ibunya, terus dia nyender di mobil, kata ibunya jangan disenderin itu mobil orang, terus dia jawab ah nanti juga dede beli, itu kata-kata terakhirnya," kata dia di rumah duka.

Polisi buru pelaku

Sementara itu, Polresta Bogor Kota langsung memburu pelaku yang menewaskan korban.

"Kita olah TKP sudah dilakukan, investigasi sudah, kita maksimalkan untuk ungkap dan tangkap pelaku," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.

Pihaknya saat ini terus mengumpulkan beberapa keterangan saksi di TKP untuk segera menangkap pelaku.

"Saksi saksi sudah diperiksa, sekitar TKP, kita tunggu dari semua tim untuk mengungkap pelakunya," jelas dia.

Korban dinyatakan tewas akibat luka terbuka dibagian tubuhnya.

"Untuk korbannya pelajar Kota Bogor. Adapun korban alami luka terbuka di bagian tubuhnya. Akibat sajam," ujar dia.

Kini, polisi telah mengantongi identitas pelaku yang diduga berjumlah tiga orang dan merupakan pelajar.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Firasat Buruk Orang Tua Sebelum Pelajar Bogor Tewas Dibacok, Almarhum Sempat Ucap Kata-kata Terakhir

https://bandung.kompas.com/read/2023/03/12/133255578/firasat-orangtua-pelajar-bogor-yang-tewas-usai-dibacok-sempat-lemas-tanpa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke