Salin Artikel

Video Viral Siswa SMP Tasikmalaya Patungan Beli Sepatu, Ridwan Kamil Beri Rp 25 Juta

BANDUNG, KOMPAS.com - Video siswa SMPN 3 Kota Tasikmalaya patungan membeli sepatu untuk teman sekalas yang membutuhkan, menyentuh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, apa yang dilakukan para siswa tersebut merupakan bentuk teladan.

Untuk mengapresiasi para siswa tersebut, Emil menyapa 3 siswa secara virtual. Mereka adalah Rafi (inisiator), Yandi (penerima), dan Azis (perekam video).

"Selain permintaan folbacknya diterima, juga saya memberikan 25 Juta Rupiah untuk digunakan dalam inovasi kegiatan2 kemanusiaan. Terserah anak-anak kelas tersebut idenya seperti apa," tulis Emil dalam akun Instagramnya @ridwankamil.

"Semoga mereka semangat dan terus menularkan keteladanan kemanusiaan dan menjadi inspirasi di teman-teman seusianya," tambah Emil.

Ia pun mendoakan para siswa tersebut agar tercapai cita-citanya.

"Tetap semangat anak-anaku sayang, semoga tercapai cita-citanya. Aamiin. Wargi Jabar, jika butuh pertolongan/bantuan kemanusiaan segera hubungi @jabarquickresponse," ucap Emil.

Berita sebelumnya, viral di media sosial aksi sejumlah siswa SMP Negeri 3 Tasikmalaya, Jawa Barat, patungan membelikan sepatu baru untuk teman sekelas mereka.

Dari video yang diunggah akun Twitter @akuluka, awalnya tampak video yang memperlihatkan sepatu hitam seorang siswa yang sudah bolong.

Kemudian terlihat para siswa patungan mengumpulkan uang untuk membeli sepatu.

Di akhir video, tampak seorang siswa sangat bahagia sambil memegak kotak sepatu baru yang diberikan oleh teman-temannya.

Dari penelusuran, ternyata sosok yang menginisiasi untuk membeli sepatu baru adalah Rafi, siswa kelas VIII B.

Rafi menginisiasi agar teman sekelasnya patungan membeli sepatu untuk Yandi.

"Pertama, saya lihat sepatu Yandi bolong, kasihan, jadi saya ngasih tahu semuanya harus udunan (patungan)," ujar Rafi saat ditemui di SMPN 3 Tasikmalaya, Jumat (10/3/2023).

Inisiatif Rafi tersebut mendapatkan respons yang baik dari rekan-rekannya yang juga turut serta menyisihkan uang jajan mereka.

"'iya hayu,' semuanya ditagih," kata Rafi.

Uang patungan yang diberikan oleh rekan-rekannya itu bervariasi, mulai Rp 3.000 sampai Rp 50.000.

Selain rekan-rekan Yandi, orangtua Rafi juga turut memberikan sumbangan untuk membeli sepatu baru tersebut.

Adapun total uang yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp 196.000. Setelah uang terkumpul, Rafi kemudian membelikan sepatu untuk Yandi.

"Pesan di online," jelas Rafi.

Rafi juga menunjukkan sepatu lusuh yang kini viral tersebut terpajang di depan kelasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/03/13/204031478/video-viral-siswa-smp-tasikmalaya-patungan-beli-sepatu-ridwan-kamil-beri-rp

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com