Salin Artikel

Cerita Gadis Asal Bandung Mendadak Viral Usai Di-tag Kim Kardashian karena Dikira Meghan Trainor

Megah menceritakan, awalnya dia sedang live Instagram pada 14 Maret 2023, setelah selesai bekerja.

Saat itu Megah mengajak temannya untuk live.

Kemudian, Megah menyadari penontonya banyak yang berasal dari luar negeri.

Salah satu penonton live Megah berkebangsaan Lebanon memberitahu bahwa Megah telah di-tag oleh Kim Kardashian selama 14 jam di-postingan feed milik Kim.

"Terus salah satu bule bilang pakai bahasa Inggris yang artinya, 'kamu bakal jadi bintang, emang kamu enggak tahu, Kim Kadarshian nge-tag kamu'. Mereka bilang gitu," ujar Megah, saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Kampung Bojongsereh, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Kamis (16/3/2023).

Megah tak langsung percaya. Namun, setelah menyudahi live Instagram, dia baru menyadari pemberitahuan di Instagramnya mulai ramai dan banyak akun baru yang mengikuti.

Ada pula beberapa netizen luar negeri yang mengomentari unggahan feed terakhir Megah.

Lantaran semakin penasaran, Megah langsung membuka Direct Message (DM) Instagram.

Ternyata, terdapat puluhan netizen dari luar negeri yang meminta berkomunikasi dengannya.

"Setelah itu lihat DM Instagram, banyak request yang masuk dan banyak bule. Terus salah satunya bilang, 'Kamu enggak sadar di-tag sama Kim Kadarshian?' Banyaknya bilang gitu," tuturnya.

Tak berselang lama, netizen berkebangsaan Lebanon mengirim bukti foto postingan Kim Kardashian yang men-tag akun Megah.

Lantaran sudah menemukan bukti otentik, Megah merasa senang.

"Senang, aku loncat-loncat karena baru percaya. Terus bikin reaksi di story Instagram, ceritain kejadian itu. Ini video pertama karena itu kondisinya di kantor," ucap dia.

"Terus aku pulang, baru bikin konten yang kemarin viral dengan menceritakan kejadiannya," ungkapnya.

Follower bertambah

Usai viral, follower Megah melejit, baik di Instagram maupun Twitter.

"Sekarang follower di Instagram 1.163, Twitter juga nambah. Kalau di TikTok video aku yang itu sudah ditonton 100 orang lebih," tuturnya.

Selain itu, banyak juga artikel di internet yang mengulas videonya. Bahkan, saat ini tak sedikit media yang menghubunginya bahkan mengajak menjadi bintang tamu di Stasiun TV.

"Hari ini media banyak yang ngontek, banyak juga yang mengundang untuk podcast, bahkan diundang ke stasiun TV," ujar dia.

Untuk diketahui, Kim Kardashian mengunggah sebuah video klip terbaru dari penyanyi Meghan Trainor yang menampilkan sosok ibu dari Kim Kardashian yakni Kris Jenner.

Dalam captionnya, Kim Kardashian menuliskan kalimat pujian kepada sang ibu. Namun saat hendak men-tag akun Meghan Trainor, Kim malah men-tag akun Instagram milik Megah Purnamasari, @megaharainor, yang memang mirip dengan nama akun Meghan Trainor. (Penulis Kontributor Bandung, M. Elgana Mubarokah | Editor Reni Susanti)

https://bandung.kompas.com/read/2023/03/17/073824778/cerita-gadis-asal-bandung-mendadak-viral-usai-di-tag-kim-kardashian-karena

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com