Salin Artikel

Belasan TKI Asal Cianjur Terjebak di Negara Konflik, Minta Dipulangkan

CIANJUR, KOMPAS.com - Belasan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terjebak di negara konflik.

Informasi ini diperoleh Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) dari para keluarga pekerja migran tersebut.

Ketua Astakira Cianjur, Najib Ali Hildan mengatakan, ada 12 kepala keluarga yang meminta bantuan advokasi terkait proses pemulangan anggota keluarga mereka.

"Ada tujuh orang di Irak dan 5 orang lainnya di negara Suriah. Mereka berharap bisa segera dipulangkan," kata Najib kepada Kompas.com, Selasa (21/3/2023).

Disebutkan, kondisi mereka saat ini perlu penanganan segera, karena status yang tidak menentu, serta janji pekerjaan di negara penempatan yang tidak jelas.

"Sejauh ini kita terus berkordinasi dengan pemerintah melalui pihak-pihak terkait, baik yang ada di sini maupun di luar negeri," ujar dia.

Bahkan, pihaknya telah melaporkan beberapa penyalur tenaga kerja ke pihak kepolisian terkait dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Di lapangan kita tenggarai kasusnya lebih banyak, hanya saja yang baru melapor ke kita dan tengah kita advokasi ada 12 orang," kata Ali.

Menurut Ali, para korban biasanya tergiur dengan iming-iming pekerjaan di negara penempatan idaman dengan pendapatan yang besar.

"Namun, malah dikirim ke negara konflik, sebagaimana kasus yang tengah kita tangani ini, mereka awalnya dijanjikan ke Dubai, tapi malah dikirim ke Suriah," kata Najib.

Dikemukakan, para TKI bermasalah ini mayoritas pekerja migran nonprosedural. Namun demikian, pemerintah tidak bisa berpangku tangan apalagi abai terhadap permasalahan ini.

"Karena walau bagaimanapun mereka merupakan WNI, warga Jawa Barat, warga Cianjur sehingga negara tentunya harus hadir," ujar Ali.

https://bandung.kompas.com/read/2023/03/21/083227778/belasan-tki-asal-cianjur-terjebak-di-negara-konflik-minta-dipulangkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke