Salin Artikel

Walkot Bandung: Pengusaha Pemilik Reklame yang Roboh Harus Bertanggung Jawab

Satrio, adalah salah satu korban yang tertimpa reklame jumbo di stopan Kiaracondong-Soekarno Hatta (Samsat) Kota Bandung pada Sabtu (25/3/2023) kemarin.

Satrio mengalami luka cukup parah hingga sempat kritis.

Meski sempat kritis, seusai membesuk, Yana memastikan kondisi korban saat ini berangsur membaik walau dalam kondisi tidak sadarkan diri. 

"Korban saat ini di ruang perawatan ICU, kalau lihat indikator mudah-mudahan sudah tertangani. Ada delapan dokter yang turun dalam tim kita doakan saja mudah-mudahan segara pulih," kata Yana seusai kunjungan di RS Al Islam, Kota Bandung, Selasa siang.

Selain itu, Yana memastikan, telah menghubungi  pengusaha pemilik reklame jumbo yang roboh tersebut untuk meminta pertanggungjawaban kepada para korban.

Yana juga memastikan jika reklame yang roboh tersebut tidak mengantongi izin. Namun demikian, hal tersebut tidak menjadikan pemilik reklame lepas tanggung jawab.

"Di regulasi, meskipun berizin atau tidak berizin, pengusaha harus bertanggung jawab apabila ada kejadian seperti ini," ungkapnya.

Di tempat yang sama,  Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja Kota Bandung, Rasdian Setiadi menambahkan, pihak kepolisan masih melakukan penyelidikan terhadap pemilik reklame jumbo tersebut. 

"Lantaran menyangkut korban, masih dalam penyelidikan pihak berwajib," ucapnya.


Terkait reklame yang tidak mengantongi izin, Rasdian mengatakan akan terus melakukan penertiban agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Ke depan kami terus berposes, untuk tahun lalu 144 reklame ilegal kita tertibkan. Sampai 14 maret  2023 ini sudah 20 yang kita tertibkan. Sekarang masih update dengan DBMPTSP terkait dengan reklame tak berizin," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang terjadi di Kota Bandung sekitar pukul 12.30 WIB hingga pukul 14.00 WIB mengakibatkan satu papan reklame berukuran jumbo di tengah stopan Kircon (Kiaracondong) Bandung atau lampu merah Samsat tumbang diterjang angin.

Konstruksi besi reklame tersebut patah dan menimpa sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil.

"Kecelakaan reklame roboh ini terjadi tadi pukul 13.30 WIB, terjadi hujan deras disertai angin kencang yang menyebabkan reklame ini roboh dan menimpa dua sepeda motor dan satu mobil," kata Kasatlantas Polrestabes Bandung Kompol Eko Iskandar di lokasi kejadian, Sabtu (25/3/2023) sore. 

Eko menjelaskan, pengendara mobil mengalami luka ringan sementara pengendara sepeda motor mengalami luka cukup berat .

"Untuk korban sudah dievakuasi ke RS Al Islam. Korban mobil luka ringan ada di ambulans. Kalau korban di roda dua (lukanya) cukup berat sampai patah kaki. Tapi keduanya sadar kondisinya," ungkapnya.

Eko menjelaskan, beruntung saat reklame jumbo tersebut roboh kondisi arus lalu lintas tidak terlalu ramai.

"Saat kejadian tidak terlalu ramai, terpantau biasa saja," bebernya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/03/28/170953478/walkot-bandung-pengusaha-pemilik-reklame-yang-roboh-harus-bertanggung-jawab

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com