Salin Artikel

Banjir Bandang di Kuningan, Pabrik Roboh Terseret Arus

Debit air yang sangat deras melintasi Sungai Cipendak, Desa Cikondang, Kecamatan Hantara, hingga merobohkan bangunan pabrik yang berada di sisi bantaran sungai. 

Video detik-detik robohnya bangunan pabrik tersebut sempat viral di media sosial.

Seorang warga merekam aliran sungai yang mengalir sangat deras, hingga menggerus tanah dan membuat satu persatu bagian pabrik ambruk.

Video disertai suara perekam itu memperlihatkan bagian belakang yang pertama ambruk.

Kemudian sisi pinggir yang merupakan tempat mesin dan bagian tengah yang berisi dinding dan sebagian atap.

“Pabrik Cikondang terbawa arus (visual dinding belakang ambruk). Merapat-merapat! Bagian mesin jebol (visual bagian tempat penyimpanan mesin jebol). Pabrik urug, innalillahi wa inna ilaihi rojiun (visual dinding dan atap ambruk),” kata perekam sambil berteriak melaporkan detik-detik kejadian. 

Potongan video yang direkam warga ini viral dan menyedot perhatian publik.

Pasalnya debit air di sungai tersebut tampak sangat deras dan membuat warga sekitar takut dan panik, karena berpotensi meluap ke pemukiman.

Kepala BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, menerangkan, hingga Minggu malam masih terjadi hujan deras disertai angin kencang yang berlangsung sejak pukul 18.00 WIB.

Beberapa aliran sungai terpantau cukup deras, dan debit air terus tinggi. 

“Sebagian wilayah Kabupaten Kuningan terjadi hujan deras beberapa titik dan intensitas hujan cukup lama dari magrib, sehingga beberapa arus aliran sungai deras dan debit tinggi. Bendung Cikeusik sekarang statusnya adalah waspada,” kata Indra kepada Kompas.com saat dihubungi melalui telepon, Minggu (2/4/2023) malam hari.  

Indra menyampaikan, ada 10-11 laporan kebencanaan yang terjadi hingga Minggu malam.

“Sementara yang sudah masuk ada 10 atau 11 kejadian, baik itu banjir, atau tanah longsor. Adapun terkait informasi di Desa Cikondang, dari aliran sungai Cipendak, itu betul,” tambah Indra mengklarifikasi kebenaran video viral tersebut. 

Indra menegaskan, pabrik yang roboh akibat tergerus banjir bandang itu dalam kondisi kosong.

Pihak pemilik sudah mengosongkan aktivitas beberapa waktu lalu. Sehingga saat kejadian, tidak ada korban jiwa. 

Selain bangunan pabrik yang roboh, hujan deras dan angin kencang pada malam ini mengakibatkan sejumlah pemukiman banjir, sarana prasana desa terdampak, dan longsor di beberapa titik.

Pihak BPBD bersama UPT Damkar, pemerintah desa setempat, langsung melakukan penanganan untuk meminimalisasi dampak musibah ini.

Indra menyampaikan dirinya bersama tim gabungan masih melakukan pemantauan dan akan menginformasikan perkembangan lanjutan.

https://bandung.kompas.com/read/2023/04/03/070219378/banjir-bandang-di-kuningan-pabrik-roboh-terseret-arus

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com