Salin Artikel

Pilu Bu Sida Pejuang Tumor di Batam, Tinggal dalam Rumah Reyot bersama Anak yang Gangguan Jiwa

Di usia rentanya ini, dia sama sekali tidak pernah mengeluh bahkan meminta belas kasihan kepada orang lain.

Semua dilakukannya sendiri, meski saat ini kondisinya sedang tidak sehat. Dia mengalami tumor di tangannya dan dua matanya mengalami katarak hingga nyaris tak bisa melihat.

Tinggal di rumah pelantar yang memperihatinkan, Bu Sida tetap berusaha terlihat tegar, belum lagi anak semata wayangnya yang sudah sejak lama mengalami gangguan jiwa.

Hal ini tentunya tidak mudah untuk dilalui seorang ibu tunggal berusia lanjut seperti Bu Sida.

Kisah pilu Bu Sida ini diceritakan oleh salah satu koordinator Artha Graha Peduli (AGP) dan Corporate Social Safety Responsibility (CSSR) Lili Susanti.

Kepada Kompas.com, Lili mengaku, hal ini diketahuinya bersama tim saat mereka menggelar kegiatan penyuluhan kesehatan dan CSSR AGP 2023 yang dilakukan, Minggu (9/4/2023).

Sekilas Lili mengaku tidak ada yang aneh saat dia bersama tim dokter bertandang ke rumah Bu Sida.

Akan tetapi, setelah mewawancarai Bu Sida, sontak Lili mengaku kaget, dengan usianya yang sudah renta, ibu itu tetap harus bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan anaknya semata wayang.

Sementara kondisi kedua mata Bu Sida diketahui sudah tidak berfungsi dengan baik karena mengidap katarak.

Mirisnya lagi, tangan Bu Sida juga mengalami tumor setelah terjatuh 20 tahun silam.

“Yang membuat miris, dengan keterbatasannya dan usianya yang sudah tidak muda lagi, Bu Sida harus tetap semangat merawat anak semata wayangnya yang mengidap gangguan jiwa,” terang Lili.


Untuk makan, Bu Sida mengonsumsi seadanya, yang terpenting bagi Bu Sida, asalkan ada beras, semua bisa teratasi.

“Kalau masalah lauk pauk, dia bisa mencarinya di laut, namun beras ini, harus dibeli setelah dirinya berhasil menjual rumput laut atau mengeringkan ikan, atau mengeringkan kerupuk,” kenang Lili.

Namun itu semua, tambah Lili, bukan milik Bu Sida, akan tetapi Bu Sida ambil upah dari tetangganya.

“Namun, kata Bu Sida yang membuat dirinya semangat, saat ini ganguan jiwa yang dialami anak semata wayangnya ini, perlahan mulai membaik,” terang Lili.

Melihat kondisi tersebut, Lili mengaku tidak saja memberikan layanan pemeriksaan kesehatan. 

Dia juga memberikan bantuan sembako agar di Bulan Ramadhan ini, Bu Sida tetap bisa berpuasa bersama anaknya tanpa harus terlalu bekerja keras untuk bisa memenuhi kebutuhannya saat ini.

“Kami sampaikan ke Bu Sida, jangan dilihat dari nilainya, akan tetapi manfaat yang didapatkan dari bantuan sembako ini,” kenang Lili.

Lili juga mengaku, Bu Sida berharap pemerintah dapat membantu dirinya untuk menyebuhkan anak semata wayangnya, agar bisa cepat sehat dari penyakit yang dideritanya.

Karena Bu Sida berharap di masa tuanya ini, sebelum pergi dijemput Allah, dia terlebih dahulu ingin melihat anak semata wayang ini sehat seperti anak-anak lainnya yang ada di Pulau Setokok.

“Makanya dia bertekad, sebelum anaknya sembuh, sesakit apa pun yang dialaminya, dirinya harus kuat melalui ini semua,” papar Lili menirukan ucapan Bu Sida.

Bu Sida juga mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat Setokok yang telah membantunya selama ini.

“Saya berterima kasih kepada Yayasan Artha Graha Peduli dan warga Setokok yang telah berbagi dan masih mau memperhatikkan nasib mereka selama ini,” kata Lili menirukan ucapan Bu Sida.

Untuk diketahui, kegiatan CSSR AGP 2023 ini dilaksanakan di 700 titik lokasi, 55 Kabupaten Kota di 22 Provinsi di seluruh unit usaha Artha Graha Network (AGN) di Indonesia.

Untuk di Batam, pelaksanaannya dimulai dari tanggal 3 April 2023 dan berakhir hingga 13 April 2023 yang dilakukan di Pulau Setokok, Kelurahan Setokok, Kecamatan Bulang dan Pulau Rempang, kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Batam, Kepri.

https://bandung.kompas.com/read/2023/04/11/041600178/pilu-bu-sida-pejuang-tumor-di-batam-tinggal-dalam-rumah-reyot-bersama-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke