Salin Artikel

Arus Mudik Diprediksi Mulai Ramai pada 18 April, Pemudik Diimbau Tak Berhenti di Bahu Jalan Tol Cipali

KOMPAS.com - Kapolda Jawa Barat (Jabar), Irjen Pol Akhmad Wiyagus memprediksi arus mudik lebaran tahun ini di Tol Cipali akan mulai terjadi pada 18 April 2023.

"H-4 (lebaran) diprediksi arus mudik mulai mengalami peningkatan di tol Cipali khususnya, dan akan berlanjut hingga H-2," kata Akhmad, dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (11/4/2023).

"Tanggal 19 (April 2023) juga pegawai swasta hari terakhir masuk kerja sehingga diperkirakan tanggal 20 April atau H-2 akan terjadi lonjakan arus mudik," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Akhmad mengatakan, jajaran Polda Jabar melakukan pengecekan terhadap kesiapan Pos Pengamanan Lalu lintas Arus Mudik (Pos PAM) di Rest Area 86A dan 102A Tol Cipali Subang, pada Selasa (11/4/2023) siang.

"Siang ini kami meninjau kesiapan Pos PAM mudik 2023 di kawasan rest Area 86A dan 102A Tol Cipali yang akan digunakan untuk pengamanan arus mudik mendatang," ujar Akhmad.

Dia mengungkapkan, berdasarkan peninjauannya, persiapan Pos PAM menjelang arus mudik lebaran telah matang dan siap digunakan.

"Adapun untuk Rest Area 86A nantinya akan digunakan oleh petugas untuk menjaga keamanan dan keselamatan para pengguna jalan selama arus mudik dan balik," ucap Akhmad.

"Sedangkan Rest Area 102A digunakan untuk Pos Pemantauan jalannya arus mudik serta tempat istirahat para pemudik," sambungnya.

Imbauan Kapolres Subang

Sementara itu, Kapolres Subang, AKBP Sumarni mengaku bahwa pihaknya telah siap untuk mengamankan jalannya arus mudik lebaran 2023.

"Semua persiapan untuk mengamankan jalannya arus mudik sudah kita siapkan baik di tol Cipali maupun Jalur Pantura," ungkap Sumarni.

Dia mengimbau kepada para pemudik agar selalu mengutamakan keselamatan dan mematuhi tata tertib berlalulintas supaya selamat sampai kampung halaman.

"Sebelum mudik, periksa kelayakan kendaraan terlebih dahulu, demi kelancaran dan keselamatan selama perjalanan mudik," imbaunya.

Selain itu, Sumarni pun mengingatkan kepada para pemudik yang melewati tol Cipali agar tak berhenti atau beristirahat di bahu jalan.

"Belajar dari mudik tahun lalu, banyak ditemukan pemudik yang beristirahat dan memarkirkan kendaraannya di bahu jalan, hal ini sangat membahayakan bagi para pemudik dan bisa memicu kecelakaan," jelasnya.

Sumarni melanjutkan, Polres dan Pemerintah Daerah (Pemda) Subang sudah memasang 23 CCTV untuk memantau kelancaran arus mudik di wilayah Kabupaten Subang.

"Sebagai upaya memberikan keamanan dan keselamatan selama perayaan Idul Fitri 1444 H," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Arus Mudik Diprediksi Mulai Ramai 18 April, Kapolda Jabar Cek Pos PAM di Rest Area Tol Cipali Subang"

https://bandung.kompas.com/read/2023/04/11/192442978/arus-mudik-diprediksi-mulai-ramai-pada-18-april-pemudik-diimbau-tak-berhenti

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com