Salin Artikel

Tol Cisumdawu Km 186-216 Hanya Dapat Diakses Pemudik hingga Pukul 3 Sore

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemudik dipastikan bisa mengakses Jalan Tol Cisumdawu saat arus mudik Lebaran 2023.

Namun, tol yang menghubungkan Cileunyi-Dawuan ini hanya bisa digunakan pemudik hingga Gerbang Tol Ujung Jaya di Kilometer (Km) 216. Penggunaanya pun hanya bisa sampai pukul 15.00 WIB.

Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Wibowo mengatakan, saat ini ada dua jalur A dan B yang bisa digunakan sampai ke Gerbang Tol Cimalaka di Km 186.

Sisanya, pemudik hanya dapat memakai jalur A hingga gerbang tol terakhir yang mengarah ke Tol Cipali.

"Dari pihak BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) akan mengfusionalkan sisa ruas tol lanjutan dari Km 186 ke Km 216 hingga bertemu di Km 152 Tol Cipali," kata Wibowo di Mapolda Jabar, Rabu (13/4/2023).

Pola lalu lintas yang digunakan pada jalur A ini pun berlaku one way pada saat mudik maupun balik.

Selain itu, sisa jalur A dari Km 186 hingga 216 ini pun tak bisa diakses hingga 24 jam, melainkan dibatas hanya dari pukul 06.00-15.00 WIB. 

Ketentuan batas waktu ini diberlakukan untuk keselamatan para pemudik, mengingat kondisi akses dan fasilitas dijalur tersebut belum maksimal sepenuhnya, seperti penerangan yang belum terpasang hingga belum adanya rest area resmi.

"Pas sore ke malam ini jalanannya berkabut. Makanya, kita siapkan sampai jam segitu karena untuk keselamatan masyarakat juga," ujarnya.

Meski begitu, rest area sementara rencana akan dibangun di titik Km 194 hingga 195 di jalur B untuk memfasilitasi istrirahat pemudik dalam tempo waktu yang terbatas. 

Sejumlah fasilitas pun bakal disiapkan seperti SPBU mini, toilet portabel, dan kebutuhan lainnya. Bahkan, akan ada petugas pengisi bahan bakar yang dibekali kendaraan motor yang siap mengantarkan langsung bahan bakar kepada pemudik yang membutuhkan. 

"Tapi ini hanya untuk tempat istirahat sementara. Harapan kita masyarakat bisa istirahat dengan tempo waktu tidak begitu lama," kata Wibowo

Skema antisipasi kepadatan pun telah disiapkan polisi di ujung Tol Cisumdawu yang mengarah ke Cipali ini.

Nantinya, ketika ada kepadatan di pintu keluar Tol Ujung Jaya Utama, kendaraan bakal dikeluarkan di Pintu Tol Ujung Jaya 2.

Namun, apabila ekor kendaraan sampai ke Ujung Jaya 2, kendaraan dikeluarkan di Pintu Tol Sumedang. 

"Kalau di Cimalaka itu jalannya kecil, jadi kita pilih kendaraan dikeluarkan di Gerbang Tol Sumedang," ucapnya

https://bandung.kompas.com/read/2023/04/13/055834378/tol-cisumdawu-km-186-216-hanya-dapat-diakses-pemudik-hingga-pukul-3-sore

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com