Salin Artikel

Kasus Covid-19 di Jabar Naik Jelang Lebaran, Masyarakat Diminta Taat Prokes

BANDUNG, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana mengimbau masyarakat tetap taat pada protokol kesehatan bersamaan dengan naiknya kasus Covid-19 di Indonesia.

Menurut data dari Dashboard Jabarprov, terpantau per 18 April 2023 Jawa Barat mengalami kenaikan kasus sejumlah 234.

“Kasus Covid-19 di Indonesia khususnya di Jawa Barat mengalami kenaikan signifikan bersamaan dengan munculnya subvarian Covid-19 Arcturus dan jelang lebaran,” kata Nina dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/4/2023).

Meski sedang mengalami kenaikan kasus, varian Arcturus dinilai belum mengkhawatirkan. Namun masyarakat tetap tidak boleh abai terhadap prokes 3M.

“Tetap menggunakan masker ketika di tengah keramaian, selanjutnya kenali tanda dan gejalanya, apabila memiliki tanda dan gejala serupa segera kunjungi faskes terdekat untuk pemeriksaan terkait Covid-19,” ujarnya. 

Jelang momen mudik lebaran, ia mengimbau masyarakat agar tetap patuh pada prokes 3M.

Yaitu menggunakan masker saat di tempat ramai, mencuci tangan atau menggunakan antiseptik setelah menggunakan benda yang dipakai secara umum, serta menjaga konsumsi makanan sehat dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Rochady mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan kasus saat mudik, Dinkes Jabar berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten/Kota untuk membentuk Posko Kesehatan Mudik di titik yang sudah ditentukan.

“Posko tersebut akan terus melaporkan kasus atau kejadian saat mudik yang berkenaan dengan kesehatan pemudik melalui aplikasi dari Kemenkes dan ada beberapa posko vaksinasi Covid-19 pada tempat yang telah ditentukan dalam rangka mempermudah akses masyarakat mendapatkan vaksinasi booster,” ucapnya.

Ia turut mengimbau masyarakat yang akan mudik untuk melakukan persiapan kesehatan seperti vaksinasi booster, cek kesehatan sebelum perjalanan, dan mematuhi prokes 3M.

Dinas Kesehatan Jawa Barat menyediakan berbagai layanan kesehatan bagi pemudik di posko kesehatan (poskes) di 267 titik di Jawa Barat. 

Berupa Pelayanan Kesehatan Dasar, Pelayanan Vaksinasi di Puskesmas terdekat, Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Pelayanan Kegawatdaruratan.

“Pada Setiap posko telah disiapkan set pemeriksaan umum seperti thermogun untuk mengecek suhu pengendara, tensimeter untuk mengecek tekanan darah pemudik, stetoskop dan alat kesehatan lainnya," ungkap Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Vini Adiani Dewi.

Selain itu, setiap posko kesehatan telah menyediakan set kegawatdaruratan seperti oksigen dan obat-obatan.

Selain itu, pelayanan kesehatan tradisional juga disediakan seperti layanan akupuntur, akupresur, ramuan/herbal dan edukasi kesehatan terkait pelayanan kesehatan tradisional. 

Tiap poskes disiapkan ambulans transport yang disiagakan sebanyak 877 unit dan ambulans gawat darurat sebanyak 403 unit serta ambulans sepeda motor sebanyak 131 unit dan 313 rumah sakit disiagakan untuk pelayanan kesehatan selama arus mudik dan libur Idul Fitri.

Sementara itu, tenaga kesehatan yang disiagakan di seluruh posko kesehatan terdiri dari dokter berjumlah 1.161 orang, perawat sebanyak 3.365 orang, dan tenaga kesehatan lainnya sebanyak 589 orang.

“Tenaga kesehatan yang bertugas di posko kesehatan berasal dari puskesmas masing-masing kabupaten/kota, dilakukan dengan sistem 2 hingga 3 shift setiap harinya tergantung kabupaten/kota dengan 1 shift terdiri dari tenaga dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya dan driver,” lanjutnya.

Menurut Vini, selain tenaga puskesmas yang bertugas, ada tenaga kesehatan dari PSC 119 (Public Service Center) yang akan siaga jika terjadi kegawatdaruratan dengan menerima panggilan kegawatdaruratan melalui layanan call center 119.

Pelaksanaan poskes ditentukan oleh masing-masing Kabupaten/Kota dan sudah dimulai sejak 15 April hingga 2 Mei 2023.

https://bandung.kompas.com/read/2023/04/19/214008778/kasus-covid-19-di-jabar-naik-jelang-lebaran-masyarakat-diminta-taat-prokes

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com