Salin Artikel

Kisah Ojek Online di Bandung, Kehilangan Kaki Kiri hingga Bangkit dari Depresi

BANDUNG, KOMPAS.com - Yopi (36 tahun), tidak pernah menyangka kaki kirinya harus diamputasi tahun lalu.

Awalnya, tahun 2018, Yopi mengalami kecelakaan sepulang kerja sebagai ojek online. Saat itu, lututnya terbentur tiang listrik hingga menyebabkan luka yang dalam.

Setelah menjalani beberapa terapi, kaki Yopi sembuh. Namun kemudian, kakinya divonis tumor ganas. Saat itu tindakan harus segera diambil untuk mencegah tumor menjalar ke seluruh tubuhnya.

Kehilangan kaki membuat Yopi sangat terpuruk bahkan depresi. Empat bulan lamanya Yopi hanya mengurung diri di rumah, tidak mampu bertemu orang-orang.

Pikirannya menerawang kepada nasib istri dan anak-anaknya yang masih kecil.

Sebagai kepala keluarga dan tidak berpenghasilan, Yopi sangat minder bahkan kepada istrinya sendiri.

“Ketika itu saya merasa tidak punya harapan. Anak saya masih kecil, istri saya juga perlu dibantu, tapi saya tidak bisa apa-apa,” kata Yopi, Kamis (20/4/2023).

Beruntung sejak sakit dan diamputasi, sang istri sangat membantu segala kebutuhannya. Ia tak lelah memotivasi agar bisa menerima kondisi saat ini.

Lambat laut kepercayaan diri Yopi mulai bangkit, meski ia dan istrinya juga tetap harus berusaha sebab anaknya masih belum menerima kondisi ayahnya.

“Saya tidak menyalahkan respons dari anak-anak, sebab mereka juga masih kecil. Mereka juga mungkin trauma dengan musibah ini. Saya dan istri tetap berusaha memberikan pengertian, mudah-mudahan mereka paham,” imbuh Yopi.

Kado Lebaran

Menjelang Lebaran, Yopi terpilih mendapatkan kaki baru. Perasaan haru jelas terlihat dari wajahnya. Baginya ini hadiah Lebaran yang sangat berarti.

“Kaki palsu ini semoga bisa membantu para difabel sehingga mereka bisa merasa lebih baik sekaligus bisa membangun kepercayaan diri mereka. Kolaborasi ini semoga bisa terus berlanjut bahkan sampai mancanegara sehingga kebermanfaatan bisa lebih luas terasa,” kata Muhammad Ebrian, Koordinator Golden Medika.

Yopi berterima kasih telah memilihnya menjadi salah satu penerima manfaat. Ia berharap kisahnya dapat menginspirasi banyak orang yang mengalami kondisi serupa.

Selain Yopi, Agung Gunawan (32 tahun) dan Karsa (48 tahun) juga menjadi penerima manfaat lainnya dari komuntas pengajian Alisa Khadijah.

Penyaluran ini menjadi kesekian kalinya yang dilakukan Rumah Amal Salman bersama para mitra dan donatur.

Untuk pengadaannya, Rumah Amal bekerja sama dengan inovator lengan palsu dari Karla Bionics dan inovator kaki prostetik.

https://bandung.kompas.com/read/2023/04/21/050623478/kisah-ojek-online-di-bandung-kehilangan-kaki-kiri-hingga-bangkit-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke