Salin Artikel

Libur Lebaran, Bandung Barat Dikunjungi 700.000 Wisatawan, Lembang Jadi Primadona

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bandung Barat mencatat, jumlah kunjungan wisata sepanjang periode Lebaran, 19 April-1 Mei 2023 mencapai 700.000 pengunjung.

Kepala Disparbud Bandung Barat, Panji Hernawan mengatakan, Pemkab Bandung Barat sebelumnya menargetkan kunjungan wisata pada periode libur Lebaran sebanyak 500.000 pengunjung. 

"Target itu menghitung dari estimasi jumlah kunjungan wisata pada libur Lebaran tahun lalu dengan jumlah 325.000 wisatawan. Ternyata hasil rekapitulasi kemarin dan hasil peninjauan langsung angkanya melebihi target. Kita prediksi lebih dari 700.000 wisatawan," ungkap Panji saat ditemui, Selasa (2/4/2023).

Dari banyaknya obyek wisata yang tersebar di Bandung Barat, kawasan wisata Lembang masih menjadi magnet wisatawan. Banyaknya wahana baru yang bermunculan menjadi daya tarik sendiri bagi para wisatawan.

"Memang pada libur Lebaran tahun ini banyak wahana-wahana baru yang bermunculan di kawasan wisata Lembang. Seperti Minimi yang menawarkan replika 7 keajaiban dunia, Lembang Speedway yang menawarkan balap gokart di sirkuit, balon udara di The Lodge Maribaya seperti di Cappadocia," kata Panji.

Selain di kawasan wisata Lembang, sejumlah obyek wisata baru di kawasan Kota Baru Parahyangan juga ikut mendongkrak naiknya kunjungan wisata di kawasan wisata Padalarang.

Meski angka kunjungan wisata naik drastis, obyek wisata lain di wilayah Bandung Barat bagian selatan tampak lesu.

Padahal banyak obyek wisata alam seperti wisata air terjun, arung jeram, camp ground di wilayah selatan Bandung Barat.

"Peminatnya memang belum tinggi seperti Lembang, jumlah kunjungannya masih kurang dari 500 orang per hari. Sementara di kawasan wisata Lembang 1 obyek wisata bisa sampai 3.000 pengunjung setiap harinya," jelas Panji.

"Faktornya ada tiga tapi yang utama soal aksesibilitas. Memang ada peningkatan kunjungan selama libur, tapi gak signifikan," imbuhnya.

Menurutnya, aksesibilitas menjadi urat nadi untuk menghidupkan obyek wisata di wilayah selatan Bandung Barat.

Untuk itu, belum banyak wisatawan luar daerah yang memilih wilayah selatan menjadi tujuan wisata lantaran akses jalan.

"Boleh ditarik kesimpulan, kunjungan wisata di Bandung Barat melonjak. Namun sebarannya masih di sekitar Lembang dan Padalarang. Wilayah selatan hanya dikunjungi wisatawan lokal saja," tandasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/05/02/192617778/libur-lebaran-bandung-barat-dikunjungi-700000-wisatawan-lembang-jadi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com