Salin Artikel

Polisi Tangkap Penculik Keysha, Gadis Asal Bandung, Pelaku Diduga Mantan Pacar Korban

Terduga penculik berinisial R yang diduga merupakan mantan pacar Keysha, ditangkap Tim Resmob dan Polsek Buah Batu, Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/5/2023) dini hari.

Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono menjelaskan, sebelum meringkus R, polisi terlebih dahulu mengamankan Keysha di wilayah Ciparay, Kabupaten Bandung.

Polisi langsung mengejar pelaku di wilayah sekitar Saparua, Bandung, dan mengamankannya.

"Saat ini pelaku masih dalam pemeriksaan," ucap Budi, di Mapolretabes Bandung, Selasa.

Kabar penculikan Keysha yang terjadi pada Minggu (7/5/2023), sempat viral di media sosial. Polisi langsung bergerak melakukan penyelidikan.

Budi mengatakan, pelaku menggunakan senjata tajam untuk mengancam korban.

Polisi juga mendapati sisa-sisa bekas pakai narkotika. Temuan ini bakal dikembangkan pihak kepolisian.

Saat ini kondisi korban masih dalam keadaan lemah.

"Masih bisa berbicara, memang agak lemas, mungkin karena sudah diajak satu dua hari ini oleh tersangka. Sekarang kita masih dalami, korban dan tersangka masih diperiksa mendalam, termasuk apakah memang ada hubungan yang lain, atau penculikan murni masih kita dalami," ucapnya.

Kronologi

Peristiwa dugaan penculikan Keysha terjadi di Jalan Kawaluyaan Indah IV, Kota Bandung, Minggu (7/5/2023) malam.

Rekaman video CCTV saat korban diculik baru tersebar di media sosial pada Senin sore.

Dalam video tersebut, terlihat dua pria datang ke rumah teman korban di Jalan Kawaluyaan, menggunakan sepeda motor.

Seorang pria kemudian memaksa korban untuk ikut naik sepeda motor yang digunakan temannya.

Pelaku membawa korban pergi. Dalam rekaman kamera CCTV, sempat terdengar teriakan korban minta tolong.

Ayah Keysha, Wilma Luktani (39) mengatakan, pihaknya mendapat informasi anaknya diculik pada hari Senin.

"Saat itu anak saya pamit mau main ke rumah temannya di sini (Kawaluyaan), terus tadi ibunya dapat kabar itu (diculik)," ujar Wilma, saat dihubungi, Senin (8/5/2023) malam.

Wilma bersama istrinya sudah sejak Senin siang berada di Kawaluyaan untuk memastikan siapa yang membawa anaknya.

Mereka memeriksa rekaman CCTV dari rumah tetangga teman korban.

"Rekaman CCTV nya baru bisa dibuka sore, jadi baru ramai sekarang," katanya.

Wilma juga sudah berupaya menghubungi keluarga dari mantan pacar anaknya. Namun, tidak ada respons.

"Iya, informasi begitu ( diculik mantan pacarnya)," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul: Remaja Perempuan di Bandung Diduga Diculik Mantan Pacar, Pelaku Paksa Korban Ikut Naik Motor

https://bandung.kompas.com/read/2023/05/09/103705478/polisi-tangkap-penculik-keysha-gadis-asal-bandung-pelaku-diduga-mantan-pacar

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com