Salin Artikel

Berdiri di Kemiringan dan Tanah Labil, Perumahan di Bandung Utara Diduga Abai Dampak Lingkungan

Akibat buruknya konstruksi penataan lahan yang tak memperhatikan dampak lingkungan maka bencana longsor yang meruntuhkan 12 unit bangunan rumah mewah pada Minggu (7/5/2023) tak terhindarkan.

Hasil asesmen Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat menunjukkan adanya fakta buruknya penataan lahan yang hendak dibangun perumahan di lahan miring.

Kepala BPBD Bandung Barat Jarot Prasetyo mengatakan, kompleks perumahan elit tersebut dibangun di lahan dengan kemiringan cukup ekstrem.

Selain lahan yang miring, kontur lahan juga terbilang labil lantaran tanah yang digunakan untuk bangunan merupakan tanah urugan.

"Berdasarkan investigasi di lapangan kondisi lokasi berada di lereng sekitar 80 derajat, dan titik longsor yang menimpa perumahan merupakan urugan," ujar Jarot melalui keterangan resminya, Selasa (9/5/2023).

Kondisi tersebut diperparah dengan tidak dibuatnya tembok penahan tanah (TPT) di lahan miring tersebut.

Kontraktor hanya menggunakan pasak bumi sebagai fungsi pondasi bangunan rumah lebih dari 1 lantai.

"Pihak pengembang kurang memperhatikan konstruksi atau tidak adanya TPT di setiap jajaran perumahan, hanya mengandalkan trust atau pasak bumi yang jaraknya tidak memadai," jelas Jarot.

Beruntung peristiwa longsor yang meruntuhkan 12 unit bangunan rumah mewah itu tidak sampai memakan korban jiwa.

Namun, tiga unit motor milik pekerja bangunan tertimbun reruntuhan rumah.


Terpisah, Marketing Communication Pramestha, Ericson Tumanggor mengatakan, setelah peristiwa bencana longsor yang menerjang 12 unit rumah mewah, pihaknya langsung bergerak dengan menyiapkan tindakan segera pada kondisi yang mendesak seperti bencana.

"Kita dari pihak Company Pramestha langsung bergerak cepat. Kita juga sudah panggil konsultan kita yang dari Jakarta. Kami juga sudah evaluasi hal-hal yang perlu dibenahi untuk ke depannya. Ini jadi pembelajaran bagi kita, jadi force majeure lainnya bisa kita atasi dan cegah," kata Eric.

Eric menyampaikan, Pramestha segera lakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan Pemkab Bandung Barat untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya pasca bencana.

"Kami juga sudah gerak cepat pembersihan serta melakukan langkah-langkah pencegahan ke depannya dan langkah penindaklanjutan lainnya. Kami sudah koordinasi dengan camat, nanti selanjutnya koordinasi dengan bupati. Jadi segala hal kita tampung untuk evaluasi kita," tandasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/05/09/144719478/berdiri-di-kemiringan-dan-tanah-labil-perumahan-di-bandung-utara-diduga-abai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke