Salin Artikel

Banjir Dayeuhkolot Telan Korban Jiwa, Dua Warga Tersengat Listrik, Satu Orang Meninggal Dunia

KOMPAS.com - Riyan Hidayat (25), warga Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tewas tersengat listrik di rumahnya yang sedang terendam banjir, pada Selasa (9/5/2023) sekitar pukul 15.42 WIB.

Sebelum meninggal, warga bersama TNI-Polri dan perangkat desa setempat sempat melarikan korban ke RS Bina Sehat Dayeuhkolot, namun nahas, nyawa korban tak terselamatkan.

Kronologi kejadian

Kepala Desa Dayeuhkolot, Yayan Setiana mengatakan, kejadian itu bermula ketika korban didatangi tetangganya yang hendak memperbaiki sepeda motornya.

"Kejadian tersebut berawal saat RN yang merupakan tetangga korban berniat untuk memperbaiki sepeda motornya," kata Yayan, dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (9/5/2023).

RN yang saat itu membutuhkan gerinda kemudian membawa sepeda motornya ke rumah korban karena Riyan memiliki alat tersebut.

"Saat digunakan, tiba-tiba alat tersebut mengalami korsleting, sehingga menyebabkan RN tersetrum," ujar Yayan.

"Korban mencoba membantu, namun hantaran listrik justru lebih besar, akhirnya korban sampai terpental," sambungnya.

Yayan menyatakan, Riyan yang berusaha menolong tetangganya justru menjadi korban dalam kejadian tersebut.

"Terus sama yang lainnya colokan gerindanya dicabut, jadi bukan dari gerinda, mungkin dari listrik yang korsleting," ucap Yayan.

Tangan korban diduga basah

Yayan menduga, saat kejadian, tangan RN dalam kondisi basah ketika menggunakan gerinda untuk memperbaiki sepeda motornya.

"Sebab di TKP, banjir hingga mencapai lutut orang dewasa. Jadi kondisinya basah," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Yayan pun mengimbau kepada warga yang terdampak banjir agar lebih waspada dan memperhatikan kondisi rumah terutama yang terkait dengan pelistrikan.

"Agar berhati-hati, terutama urusan listrik, terus listrik harus selalu dimatikan kalau mau berangkat, dan kalau ada kejadian apa-apa selalu koordinasi dan cepat melapor," pungkasnya.

Banjir Dayeuhkolot

Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terendam banjir sejak Kamis (4/5/2023). Setidaknya 10.000 orang warga menjadi korban terdampak banjir.

Menurut Yayan, dari total 14 RW yang ada di Desa Dayeuhkolot, 12 RW di antaranya terendam banjir.

"Asalnya 11 RW yang terendam banjir, tapi hari sabtu tambah satu RW yang terendam banjir. Jadi yang tak terendam banjir hanya RW 7 dan 8," tutur Yayan.

Dia menyampaikan, banjir di wilayah tersebut pasang-surut. Pagi hingga siang volume air berkurang, sedangkan sore sampai malam air kembali meninggi, terutama ketika curah hujan di hulu Sungai Citarum dan wilayah Kota Bandung lainnya sedang tinggi.

"Paling banyak warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing, yang mengungsi ada 12 kepala keluarga, sebanyak 27 jiwa," paparnya.

Menurut Yayan, tinggi muka air (TMA) banjir yang merendam desanya, pada titik terdalamnya dapat mencapai 1,5 meter.

"Yang terdampak sekitar 3.500 KK, 10.000 jiwa," bebernya.

Dia menerangkan, jumlah tersebut hanya dari Desa Dayeuhkolot. Totalnya akan menjadi lebih banyak bila ditambah dengan jumlah warga Desa Citereup, Kecamatan Dayeuhkolot, yang juga terdampak banjir.

Yayan mengungkapkan, bantuan bagi warga yang mengungsi sudah ada dari BPBD, Dinsos, dan instansi atau lembaga lainnya.

"Tapi bantuan untuk warga yang bertahan di rumahnya belum ada karena banyak, yang baru ada hanya 240 bingkisan jadi belum cukup," tandasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/05/09/203557778/banjir-dayeuhkolot-telan-korban-jiwa-dua-warga-tersengat-listrik-satu-orang

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com