Salin Artikel

12 Rumah di Lembang Ambruk, Pemkab Bandung Barat Minta Proyek Dihentikan Sementara

Sedikitnya 12 unit bangunan rumah mewah di kompleks tersebut ambruk setelah bencana tanah longsor menerjang Blok M dan Blok N perumahan Pramestha pada Minggu (7/5/2023).

Sekretaris Daerah Bandung Barat, Ade Zakir mengatakan, Pemkab Bandung Barat akan melakukan asesmen untuk menginvestigasi penyebab ambruknya 12 unit bangunan yang berada di lahan miring tersebut.

"Sebaiknya aktivitas pembangunan (perumahannya) dihentikan dulu sementara selama proses asesmen dilaksanakan. Itu demi keamanan bersama juga," ujar Ade saat ditemui, Rabu (10/5/2023).

Sementara ini, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) dan Dinas Lingkungan Hidup diterjunkan untuk mengumpulkan data dan melakukan analisis demi mendapat gambaran mengenai penyebab pasti peristiwa tersebut.

Hasil asesmen ini nantinya akan menjadi bahan evaluasi baik Pemerintah Daerah untuk mengeluarkan kebijakan apakah proyek perumahan tersebut layak dilanjutkan atau tidak.

"Jangan sampai nanti ketika sudah dihuni terjadi lagi dan bisa menyebabkan timbulnya korban jiwa. Oleh karenanya fungsi pengawasan ke depan akan lebih ditingkatkan lagi," kata Ade.

Menurut Ade, pengembang sudah mengantongi izin lengkap mengenai pembangunan kompleks perumahan tersebut.

Peristiwa bencana longsor ini diduga disebabkan dari kelalaian yang melenceng dari perencanaan sebagaimana tata ruang yang diizinkan.

"Dugaan sementara mungkin karena ada faktor kelalaian, seperti pembangunannya yang tidak sesuai perencanaan atau konstruksinya tidak kuat," papar Ade.


Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Muhammad Ridwan menduga, ambruknya 12 rumah yang sedang dalam proses pembangunan itu diakibatkan karena konstruksi pondasi yang lemah karena berada di tanah labil.

Pasak bumi yang disiapkan untuk pondasi perumahan diduga tidak sampai pada lapisan tanah keras.

Faktor lain yakni tidak dibuatnya saluran air terlebih dahulu sebelum melakukan pembangunan sehingga limpasan air dari arah hulu meresap ke dalam tanah labil yang berada di kemiringan.

"Berbagai kemungkinan itu bisa terjadi, misalnya karena persoalan konstruksi, tapi itu perlu pembuktian di lapangan dan tentunya kami harus mengecek langsung," jelas Ridwan.

https://bandung.kompas.com/read/2023/05/10/125711478/12-rumah-di-lembang-ambruk-pemkab-bandung-barat-minta-proyek-dihentikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke