Salin Artikel

Sampah Tak Kunjung Diangkut, Pasar Sehat Cileunyi Makin Jorok dan Mulai Ditinggal Pedagang

Pantauan Kompas.com, sampah tersebut masih menggunung bahkan kondisinya lebih parah dari sebelumnya.

Panjang gunung sampah tersebut kini bertambah panjang menjadi 30 meter, dengan membentuk letter L dengan tinggi mencapai 2 meter.

Sampah tersebut sudah mengitari lapak (tepat) milik para pedagang yang berada di dalam bangunan doom Pasar Sehat Cileunyi.

Tidak hanya itu, sampah juga sudah menempel di jendela lapak para pedagang. Pada beberapa bagian, sampah terlihat masuk dan menutupi sebagian lorong-lorong menuju lapak.

Gunung sampah yang membentuk leter L itu, mengitari los penjual daging.

Akibatnya, banyak lapak yang sudah sejak lama ditinggalkan oleh para pedagang dan memilih pindah ke lapak yang berada di depan pasar.

Aep Abdullah (35) salah seorang pedagang daging ayam yang masih bertahan mengatakan tak punya pilihan selain bertahan di lapak yang ada.

Ia membenarkan, jika para pedagang yang berada di los daging sudah lama meninggalkan lapaknya dan memilih pindah ke bagian depan, lantaran jengkel dengan kondisi sampah yang belum diangkut.

"Begini kondisinya, udah lama enggak di isi lapak yang di los daging, karena kan dilingkari sama gunungan sampah. Jadi pada pindah ke depan," ujarnya ditemui di Pasar Sehat Cileunyi, Rabu (17/5/2023).

Dari puluhan lapak yang ada di los penjual daging, hanya tinggal lapak milik Aep yang masih aktif.

Itu pun Aep memilih berdagang di lapak yang dekat dengan los sayuran, lantaran cukup jauh dari gunungan sampah.

"Saya memilih di sini karena lumayan lah ada jarak dari sampah itu sekitar 10 meter, cuma terhalang tembok ke los sayuran," terangnya.

Aep mengakui adanya sampah di Pasar Sehat Cileunyi yang menggunung tersebut membuat dirinya kesulitan mendapatkan pembeli.

"Bagaimana mau laku, sekarang para pembeli enggak mau ke sini karena bau dan jorok, jadi pada belinya di lapak penjual daging yang ada depan," ungkapnya.


Terakhir dibersihkan 2022

Sementara, Dani Abdulgani (34) pedagang olahan kelapa yang kiosnya berada di paling belakang Pasar Sehat Cileunyi mengatakan jika Dinas Lingkungan Hidup terakhir melakukan operasi bersih pada 2022.

"Saya lupa bulan apa, tapi udah satu tahun enggak di angkut, dari pertama ngangkut tahun 2022 sampai sekarang belum diangkut lagi," katanya dijumpai dilokasi yang sama.

Dani yang sudah berdagang lebih dari lima tahun di Pasar Sehat Cileunyi mengaku kerap membersihkan sampah yang selalu menumpuk di kiosnya secara mandiri.

Selain ingin kiosnya bersih, ia juga merasa kasian kepada para pembeli atau warga yang kesulitan melintas karena terhalang gunungan sampah atau banjir.

"Saya sendiri yang bersihin, kalau enggak diberesin yang belanja juga pada enggak mau," ujar dia.

Lantaran sampah di Pasar Sehat Cileunyi yang kian hari kian menggunung membuatnya kesulitan mendapatkan pembeli.

Posisi kiosnya yang berada di belakang dan hanya beberapa langkah dari gunungan sampah, membuat Dani terpaksa harus tutup apabila musim penghujan.

"Jadi kalau hujan, di sini sudah bisa dipastikan banjir, karena saluran air nya terhambat oleh sampah dan kebetulan kios saya di belakang yang poisinya lebih rendah dari lokasi yang lain," jelasnya.

"Ya kalau sampah sampai kios dan banjir saya pasti tutup. Jelas menganggu, apalagi ke yang belanja, jalan saja harus pake sepatu boot," sambungnya.

Malu dengan nama Pasar Sehat

Dudan (32) salah seorang juru parkir di Pasar Sehat Cileunyi mengatakan aneh dengan penyematan nama "Sehat" di Pasar Tradisional Cileunyi.

Adanya gunung sampah, kata Dudan, tak sesuai dengan realita yang ada di dalam Pasar.

"Ini aneh, di bilangnya Pasar Sehat tapi sampahnya sampai segini, itu yang disayangkannya, tapi enggak seperti namanya," ujar dia.


Dudan mengaku kerap mendapatkan keluhan dari para pedagang yang kesulitan mendapatkan pembeli karena gunung sampah itu.

"Ngaruh , pelanggan atau pembeli juga enggak mau, ngelihat kondisi jalan, lingkungan gini," jelasnya.

Ia membenarkan jika, saat ini kondisi sampah yang menggunung lebir mengkahawatirkan dari kondisi sebelumnya.

"Kemarin lebih tertata, meskipun sama buruknya, sekarang sampai ke belakang mengularnya, kalau kemarin kan enggak sampai ngebentuk huruf L, sekarang ada 30 meter ini panjangnya," kata Dudan.

Dudan berharap, pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bandung, baik melalui Dinas nya agar segera menyelesaikan persoalan sampah di sini.

"Ingin segera diangkut untuk kenyamanan umum. Pengen secepatnya di beresin," kata Dudan.

Sebelumnya, warga Pasar Sehat Cileunyi, sempat memasang sebuah tulisan larangan membuang sampah dengan nada yang cukup keras.

"Kanggo sementara, teu kenging miceun runtah kadieu..G*b**k bau.. (untuk sementara, tidak boleh membuang zampah ke sini.. G*b**k bau.."

Tulisan itu sempat di pasang tepat di depan gunung sampah di Pasar Sehat Cileunyi.

https://bandung.kompas.com/read/2023/05/17/165230678/sampah-tak-kunjung-diangkut-pasar-sehat-cileunyi-makin-jorok-dan-mulai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke