Salin Artikel

Beredar Hoaks Guru Mengaji di Tasikmalaya Dibunuh, Polisi: Meninggal karena Sakit

Guru mengaji itu dipastikan tutup usia karena sakit.

Hal ini disampaikan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya AKP Agung Tri Poerbowo untuk meluruskan hoaks yang beredar lewat berantai baru-baru ini. 

Dalam kabar bohong yang beredar, guru itu meninggal karena dibunuh.

Agung juga menyebut kejadian kasus itu telah lama, yaitu pada 7 Mei 2023.

"Informasi tersebut adalah hoaks. Sebab, kejadian temu jasad guru ngaji itu terjadi pada Senin, 7 Mei 2023 lalu. Korban meninggal murni karena sakit hasil penyelidikan. Saat itu, kita menerima informasi dari warga bahwa ada jasad di dalam rumah di Cibeureum," jelas Agung kepada wartawan di kantornya, Jumat (19/5/2023).

Agung menambahkan, saat itu polisi langsung menerjukan tim Inafis dan Polsek Cibeureum ke lokasi guna mengevakuasi jasad itu ke kamar mayat RSUD Soekardjo untuk penyelidikan.

Hasilnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh guru tersebut, sehingga dipastikan meninggal akibat sakit yang dideritanya.

"Bukan karena ada yang membunuh atau ada motif lain," ujar dia.

Setelah itu, jenazah pun diserahkan ke keluarga untuk dipulasara. Keluarga guru itu juga sudah menerima kejadian itu.

Penyelidikan pun dihentikan sesuai dengan persetujuan keluarga korban dengan diperkuat hasil visum.

"Soal ada darah saat ditemukan jasad korban, hasil visumnya mungkin korban ini jatuh terbentur ke lantai sehingga berdarah. Jadi bukan ada pihak ketiga. Itu tidak ada ya. Tak ada luka-luka akibat benda tumpul atau luka tajam di tubuh korban. Murni karena sakit," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/05/19/222428278/beredar-hoaks-guru-mengaji-di-tasikmalaya-dibunuh-polisi-meninggal-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke