Salin Artikel

Kisah Siswa SMA di Bandung Gagal "Study Tour", Uang Rp 400 Jutaan dari 320 Murid Digondol "Tour Leader"

KOMPAS.com - Ratusan siswa SMAN 21 Bandung, Jawa Barat, gagal mengadakan study tour atau karya wisata ke Yogyakarta lantaran uang pembayaran dibawa kabur oleh tour leader.

Study tour sedianya digelar pada Rabu (24/5/2023) hingga Jumat (26/5/2023).

Namun, karena uang study tour sebesar Rp 400 jutaan, yang merupakan pembayaran dari 320 siswa, digondol pelaku, kegiatan itu pun urung diadakan.

Sosok yang diduga membawa kabur uang study tour tersebut berinisial ICL (33). Ia merupakan freelance tour leader di perusahaan PT Grand Traveling Indonesia (GTI).

Kini, ICL telah ditangkap polisi.

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Bandung Kombes Budi Sartono mengatakan, polisi tengah mendalami motif ICL melakukan perbuatan itu.

Di samping itu, polisi juga menelusuri ke mana saja perputaran uang tersebut.

Budi menuturkan, berdasarkan pemeriksaan sementara, ICL memakai uang study tour itu untuk kepentingan pribadi.

Untuk mengusut kasus ini, polisi juga memeriksa perwakilan SMAN 21 dan perusahaan travel tempat ICL bekerja.

"Saksi sementara dari kepala sekolah, travel juga sudah diperiksa dan menyatakan bahwa uang itu tidak disetorkan," ujarnya di Markas Polrestabes Bandung, Kamis (25/5/2023).

Mengenai kasus ini, salah satu manajer PT GTI, Jimmi Tanumiharja, menerangkan, perusahaannya tak pernah menerima uang transfer dari SMAN 21 Bandung.

Ternyata, pihak SMAN 21 Bandung selama ini mentransfer uang study tour kepada ICL.

"Dari bendahara (SMA Negeri 21 Bandung) ternyata transfer langsung ke orang ini. Orang ini marketing freelance," ucap Jimmi.

Ia menjelaskan, PT GTI dan SMAN 21 Bandung sebenarnya sudah menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau perjanjian kerja sama terkait study tour ke Yogyakarta.

"Pada waktu MoU tour, telah dijelaskan bahwa untuk pembayaran harus ke rekening perusahaan, dan sekolah memberikan tanda jadi ke travel Rp 10 juta melalui rekening yang ditunjuk," ungkapnya.

Jimmi berharap agar kasus ini bisa cepat terselesaikan.

Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 21 Bandung Fazha Raditya Gibran mengungkapkan, bagi siswa yang mengikuti study tour dikenakan biaya Rp 1,3 juta.

Sebanyak 320 siswa sudah membayar. Adapun jumlah uang yang terkumpul mencapai lebih dari Rp 400 juta. Siswa yang mengikuti karya wisata ini berasal dari kelas XI IPA dan IPS.

"Karya wisatanya sudah diagendakan sejak dua bulan sebelumnya ke Yogyakarta," tuturnya, Rabu.

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMAN 21 Bandung Lilis Komariah menyatakan, sekolahnya sudah menyerahkan kasus dugaan penipuan dan penggelapan ini kepada polisi.

"Insya Allah sudah beres, sudah tertangani pihak polisi, sudah masuk laporannya," jelasnya.

Dia membeberkan, meski rencana study tour pada Mei ini gagal, pihak sekolah bakal tetap memberangkatkan para siswa kelas XI ke Yogyakarta tanpa pungutan biaya.

Kegiatan itu diagendakan pada 14 Juni-16 Juni 2023 seusai penilaian akhir tahun.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana; Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor: David Oliver Purba, Teuku Muhamamd Valdy Arief)

https://bandung.kompas.com/read/2023/05/26/090900878/kisah-siswa-sma-di-bandung-gagal-study-tour-uang-rp-400-jutaan-dari-320

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke