Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, Prof Tatacipta Dirgantara, menjelaskan, awalnya Rasyid dan sejumlah temannya menyiapkan pelontar pesawat berukuran besar seperti katapel yang ditancapkan ke tanah.
Saat itu kondisi tanah lembek karena habis diguyur hujan.
Saat Rasyid dan rekan-rekannya menarik pelontar, pasak yang dipasang ikut terpental dan mengenai bagian leher belakang Rasyid.
"Biasanya pelontarnya ditancapkan ke tanah, pasaknya ke tanah. Karet ditarik (saat) pesawat dicantolkan dan diterbangkan. Waktu sedang ditarik, pasaknya tercabut karena tanahnya lembek bekas hujan," kata Tata saat dihubungi, Kamis (8/6/2023).
"Katapel gede ditarik beberapa orang. Dia (almarhum) narik, pasak kecabut, mental kena ke korban. Pas kena ke lokasi yang fatal, bagian leher belakang," ujar Tata.
Rasyid sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) sekitar Lanud Sulaiman untuk mendapatkan perawatan. Namun, nyawanya tidak tertolong.
Jenazah Rasyid sudah dibawa ke Jakarta untuk dimakamkan.
"Buat kami ini suatu kehilangan dan kami sangat berduka," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: BREAKING NEWS - Mahasiswa ITB Meninggal Saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak, Alami Luka Serius
https://bandung.kompas.com/read/2023/06/08/140035578/mahasiswa-itb-rasyid-ghifary-tewas-terkena-pasak-saat-uji-coba-pesawat-tanpa
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.