Salin Artikel

Pasutri Lansia Tewas Terseret Longsor di Tasikmalaya, Jenazah Ditemukan di Aliran Sungai

KOMPAS.com - Pasangan suami istri (pasutri) berusia lanjut tewas saat tebing setinggi 200 meter di belakang rumahnya longsor akibat cuaca buruk di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat (9/6/2023).

Saat kejadian, kedua korban yakni Sajan (85) dan Darminah (83) tengah tertidur lelap sehingga tak sempat menyelamatkan diri.

Setelah dilakukan pencarian, jenazah korban ditemukan dalam kondisi tertimpa timbunan longsor di aliran sungai.

Kronologi kejadian

Sekretaris Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya Erwin mengatakan, kejadian itu bermula saat hujan deras terus mengguyur wilayahnya sejak Kamis (8/6/2023) sore sampai Jumat dini hari tanpa berhenti.

Pihaknya mendapat informasi musibah longsor menimpa rumah pasutri itu sekitar pukul 03.00 WIB.

"Kami juga ada laporan rumah yang ditempati oleh pasangan suami istri yang sudah berusia lanjut (lansia) tertimbun longsoran tanah, " kata dia, Jumat.

Rumah korban berlokasi di bawah tebing yang longsor dan di bawahnya aliran sungai.

Saat mendapatkan informasi rumah suami istri lansia itu hilang, warga pun melapor ke pemerintah setempat.

Tak lama kemudian petugas BPBD, Tagana, TNI dan Polri langsung mencari keberadaan kedua korban.

Korban berhasil ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa di aliran sungai di bawah tebing pada Jumat siang.

"Saat ditemukan terkubur oleh longsoran tanah dua-duanya," tambah dia.

Rumah semi permanen

Camat Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, Agus Sutisna membenarkan musibah yang menimpa pasutri tersebut.

Dia mengaku selama ini pasangan lansia tersebut tinggal di rumah dengan kondisi semi permanen berdua saja.

Sebab, anak beserta para cucunya sudah berkeluarga dan tinggal di rumahnya masing-masing secara terpisah.

"Rumah semi permanen yang dimiliki oleh pasutri itu rata setelah sebuah tebing di belakang rumah longsor dan menimbun keduanya. Jenazah sang istri ditemukan di dekat rumah dan jenazah suaminya terbawa longsor hingga ditemukan di aliran sungai. Sekarang keduanya sudah dimakamkan di pemakamanan umum kamping tersebut," kata dia.

Lokasi longsor

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna Somantri mengatakan, beberapa wilayah kecamatan lain yang terjadi longsor.

Longsor terjadi di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, menimpa dua rumah warga tanpa ada korban jiwa.

Pihaknya mengimbau kepada semua warga Tasikmalaya supaya tetap waspada bencana saat cuaca buruk terjadi terutama dengan intensitas tinggi dan berkelanjutan.

"Selain bencana di Karangnunggal, longsor pun telah merusak dua rumah di Kampung Cijarah, Desa Cisempur, Kecamatan Cibalong, satu unit motor tertimbun longsor di Kecamatan Cikatomas dan longsor menutup jalan di Bantarkalong. Tapi di lokasi lain tak ada korban jiwa dan masih penanganan BPBD beserta instansi lainnya," pungkas dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor Gloria Setyvani Putri)

https://bandung.kompas.com/read/2023/06/10/151328378/pasutri-lansia-tewas-terseret-longsor-di-tasikmalaya-jenazah-ditemukan-di

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com