Salin Artikel

Deformasi Batuan Mendadak Diperkirakan Jadi Sebab Dentuman Saat Gempa di Cirebon

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, dentuman itu terjadi diperkirakan karena pusat gempa dangkal.

"Adanya proses deformasi batuan bawah permukaan secara tiba-tiba di kedalaman dangkal memang dapat memicu munculnya suara dentuman. Beberapa kasus gempa dangkal yang terjadi di berbagai daerah juga memicu munculnya suara dentuman," kata Daryono, Jumat (16/6/2023). 

Menurut Daryono, pada Kamis terjadi empat kali gempa yang mengguncang Cirebon dan sekitarnya. 

Guncangan dengan magnitudo 3,2 itu terjadi karena aktivitas Sesar Cirebon.

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap) dan laporan masyarakat, gempa ini menimbulkan guncangan di Cirebon dan sekitarnya dengan skala intensitas II MMI.

Dideskripsikan getaran dirasakan oleh warga dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat rentetan gempa tersebut," ucapnya.

Hasil pemetaan dan analisa BMKG tedapat adanya sesar aktif Cirebon memicu gempa bumi terus terjadi.

Bahkan dari catatan yang ada, gempa di prediksi skala kerusakan sedang MMI VII di Cirebon pernah terjadi pada 16 Oktober 1847 menyebabkan lebih dari 200 rumah rusak.

"Cirebon memang termasuk daerah rawan gempa. BMKG mencatat setidaknya Cirebon sudah mengalami gempa merusak sebanyak empat kali," jelas Daryono. 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ada Suara Dentuman Saat Terjadi Gempa Bumi Berturut-turut di Kota Cirebon, Ini Analisis BMKG.

https://bandung.kompas.com/read/2023/06/16/115502878/deformasi-batuan-mendadak-diperkirakan-jadi-sebab-dentuman-saat-gempa-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke