Salin Artikel

5 Rumah Rusak Akibat Diterjang Longsor di Cianjur, Warga Terpaksa Mengungsi

KOMPAS.com - Sejumlah rumah warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat rusak usai diterjang tanah longsor pada Senin (19/6/2023) sekitar pukul 15.30 WIB.

Setidaknya ada lima rumah warga terdampak longsor setelah hujan deras melanda di dua desa di Kecamatan Pagelaran.

Tak ada korban jiwa atau luka-luka dalam kejadian tersebut. Hanya saja, lima kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

5 rumah warga rusak

Camat Pagelaran Denny Lesmana mengungkapkan, berdasarkan laporan yang terima terdapat dua titik tanah longsor yaitu di Kampung Nyalindung, Desa Situhiang dan Desa Bunijaya.

"Dari lima rumah warga yang rusak itu, empat di antaranya di Kampung Citajur RT01/04, Desa Bunijaya, sedangkan satu lainya di Kampung Nyalindung RT05/02, Desa Situhiang," ucap dia, Senin (19/6/2023) dikutip dari TribunJabar.id.

Selain itu, lanjut dia, sawah seluas 500 meter di Kampung Nyalindung RT05/02, Desa Situhiang juga rusak tergerus tanah longsor.

"Akibat tanah longsor di dua lokasi tersebut, sebanyak lima KK terpaksa mengungsi ke rumah kerabat dan tentangga di tempat yang lebih aman," ucap dia.

Dia mengatakan, tanah longsor yang terjadi di dua lokasi tersebut terjadi setelah hujan deras dengan intensitas tinggi turun selama beberapa jam di wilayah tersebut.

"Hingga saat ini petugas dari kecamatan dan aparatur desa masih melakukan pendataan. Kami juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke BPBD Kabupaten Cianjur," kata dia.

Titik banjir dan longsor

Hujan dengan intensitas tinggi terjadi wilayah Kabupaten Cianjur dari petang hingga malam pada Senin (19/6/2023).

Akibatnya, sejumlah titik dilaporkan terjadi banjir dan longsor, antara lain di Kecamatan Kadupandak, Pagelaran dan Pasirkuda.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Rudi Wibowo mengatakan, banjir dan longsor yang terjadi di wilayah selatan Cianjur itu dipicu curah hujan dan struktur tanah yang labil di lokasi kejadian.

"Kesiapsiagaan ditingkatkan, dan kita mengimbau masyarakat untuk waspada ancaman bencana hidrometeorologi," ujar dia.

Selain itu, kata dia, aliran Sungai Cibuni di Kecamatan Kadupandak meluap dan memasuki permukiman penduduk.

"Sementara akses jalan Sinagar Desa Mekarmulya, Pasirkuda tidak bisa dilalui mobil maupun sepeda motor karena badan jalan tertutup longsor," kata dia.

Rudi memastikan, tidak ada laporan soal korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun beberapa rumah warga dan akses jalan terdampak.

"Untuk jumlah pastinya para personel kita sedang di lapangan untuk melakukan penanganan dan asesmen," jelas dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor Michael Hangga Wismabrata), TribunJabar.id

https://bandung.kompas.com/read/2023/06/20/132403678/5-rumah-rusak-akibat-diterjang-longsor-di-cianjur-warga-terpaksa-mengungsi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com