Salin Artikel

Polemik Revitalisasi Pasar Banjaran, Wabup Sahrul Gunawan: Harus Diselesaikan Bersama-sama

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Bupati (Wabup) Bandung Sahrul Gunawan mendatangi Pasar Banjaran, Kabupaten Bandung yang saat ini tengah menghadapi revitalisasi.

Sahrul mengaku ingin melihat dan mendengar langsung keluhan dari warga Pasar Banjaran yang menolak revitalisasi.

Dirinya berharap dapat memberi masukan kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam permasalahan itu.

"Pertama saya melihat situasi di Pasar Banjaran, saya terdorong secara pribadi, baik juga sebagai wakil Pemerintah Daerah melihat situasi seperti ini bagaimana kira-kira saya memberikan masukan kepada Bupati," katanya ditemui di Pasar Banjaran, Selasa (20/6/2023).

Menurut Sahrul, soal polemik Pasar Banjaran Sahrul harusnya bisa diselesaikan secara bersama-sama. Pasalnya, keberadaan Pasar Banjaran menyangkut hajat hidup orang banyak. 

"Meskipun saya bagian dari sistem tapi tidak semua kebijakan juga saya diajak untuk ikut serta, sehingga saya tidak tahu permasalahannya bagaimana dan apa yang kita lihat seperti ini, saya bukan seseorang yang juga bisa melakukan sesuatu, tapi penyelesaian ini harus lakukan secara bersama-sama dan kita harus melihat bahwa pembangunan pasar itu dilihat dari beberapa faktor," ujarnya. 


Menurutnya, penyelesaian Pasar Banjaran bisa secara sederhana diselesaikan jika melihat dari beberapa aspek, salah satunya aspek historis.

Sahrul menjelaskan, Pasar Banjaran tercatat pernah mengalami kebakaran sebanyak tiga kali, dan proses renovasi saat itu melibatkan langsung warga pasar.

Artinya, kata dia, warga Pasar Banjaran sudah berpengalaman dalam penataan lingkungannya.

"Dari sisi historis bahwa pernah tiga kali Pasar Banjaran kebakaran tapi bisa berdiri lagi secara swadaya dan akhirnya bisa berdiri, itu yang memang perlu evaluasi dari kita semuanya untuk nanti di sampaikan ke Bupati," terangnya.

Jika melihat dari aspek tersebut, Sahrul menyebut Pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab) tinggal menawarkan saja apa yang menjadi keinginan pemkab.

"Saya meyakini revitalisasi ini adalah bentuk perhatian pemkab, semisal alasannya adalah keindahan Kota, ya mesti melibatkan juga para pedagang. Seharusnya kita tawarkan ke masyarakat, ini loh pemerintah Kabupaten Bandung sedang ada rencana ini dengan perhitungan, perencanaan, DED nya, sampai amdal dan lainnya juga ditawarkan, terbuka," ungkapnya.

Ia berpendapat, soal keterlibatan pihak ketiga, perlu dikaji ulang melihat beberapa aspek mulai dari sosilogis, psikologis hingga historis.

Bahkan, menurutnya Pasar Banjaran mesti dinikmati oleh pedagang, dibangun melibatkan pedagang dan digunakan untuk pedagang.

"Saya juga tidak tahu kenapa tidak dilibatkan saja pedagang ketika ada perencanaan ini. Padahal sederhana tinggal ditawarkan saja, kalau enggak sanggup ya sudah tinggal sama pemerintah dibangunnya. Karena pada prinsip nya Pasar Banjaran itu harus ti urang, ku urang, keur urang (dari kita, oleh kita, buat kita)," kata Sahrul.

https://bandung.kompas.com/read/2023/06/20/171610378/polemik-revitalisasi-pasar-banjaran-wabup-sahrul-gunawan-harus-diselesaikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke