Salin Artikel

Aksi Komplotan Pencuri Sasar 5 Sekolah di Purwakarta, Incar Barang Elektronik dan Uang dari Brankas

KOMPAS.com - Komplotan pencuri barang elektronik dan uang di sejumlah sekolah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat berhasil diringkus kepolisian.

Tiga pelaku ditangkap saat beraksi di sebuah sekolah di Kecamatan Bojong pada Jumat (23/6/2023).

Selain menjadi spesialis pencurian barang elektronik, komplotan tersebut juga kerap mencuri hewan ternak milik warga.

Aksi pencurian terungkap

Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain, menyebut penangkapan itu dilakukan setelah polisi melakukan penyelidikan.

Saat itu, komplotan tersebut beraksi di SDN 1 Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta.

"Pada Jumat 23 Juni 2023 sekira pukul 04.00 WIB dini hari, Unit Resmob Sat Reskrim Polres Purwakarta melakukan penyelidikan terhadap para pelaku. Kemudian saat para pelaku seusai melakukan aksinya di SDN 1 Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, kemudian berpapasan dengan petugas dan langsung dilakukan penangkapan di Jalan Raya Garokgek, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta," kata dia, Sabtu (24/6/2023) dikutip dari Tribunjabar.id.

Ketiga pelaku merupakan warga Bandung Barat yakni CH alias Aho (46), O alias Oo (44), dan CH (16) yang masih di bawah umur.

Mirisnya, CH melakukan aksi pencurian bersama sang ayah yang ketika itu kabur saat dilakukan penangkapan.

5 sekolah jadi sasaran

Dia mengatakan, komplotan pencuri tersebut telah melakukan aksinya di lima sekolah yang berada di tiga kecamatan di Kabupaten Purwakarta.

"Dalam kurun waktu dari Desember 2022 hingga Juni 2023. Di Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Bojong, dan Kecamatan Kiarapedes. Mereka selalu mengincar barang elektronik dan uang milik sekolah," ucap dia,

Menurut dia, para pelaku mengincar sekolah-sekolah yang luput dari pengawasan pihak sekolah sejak sore hingga malam hari.

Komplotan pencuri itu masuk ke kantor sekolah, ruangan guru dan kepala sekolah dengan mencongkel pintu atau jendela.

"Sasaran para pelaku adalah barang elektronik milik sekolah, seperti PC dan monitor komputer. Mereka juga mencuri uang dari brankas sekolah," kata dia.

Beraksi 11 kali

Tak hanya di Kabupaten Purwakarta, Edwar menyebutkan, komplotan pelaku pencurian tersebut ternyata sudah menjalani aksinya sebanyak 11 kali.

"Jadi para pelaku sudah 11 kali melakukan aksinya di wilayah Kabupaten Purwakarta ada lima lokasi, satu lokasi di wilayah Kabupaten Subang dan di wilayah Kabupaten Bandung Barat ada lima lokasi. Para pelaku berjumlah lima orang dan tiga orang berhasil kami amankan," kata dia.

Polisi juga menyita barang bukti dari komplotan pelaku tersebut berupa satu mobil Suzuki pikap berwarna hitam bernomor polisi D 8139 ZD, satu televisi merek LG, satu sound aktif, satu wireless dan dua mikrofon, satu semprotan rumput, dua kipas angin, dua karung warna putih serta sembilan kunci-kunci jenis obeng, tang, dan linggis.

"Ketiga pelaku kini masih diamankan di Mapolres Purwakarta guna kepentingan proses penyidikan dan pengembangan. Penangkapan ini bisa dilakukan tentunya berkat kerja keras anggota yang telah bekerja dengan profesional hingga berhasil mengungkap sekaligus menangkap para pelaku," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Komplotan Pencuri Bobol Sekolah di Purwakarta, Ayah Berhasil Kabur Tapi Anaknya Ditangkap

https://bandung.kompas.com/read/2023/06/25/125822478/aksi-komplotan-pencuri-sasar-5-sekolah-di-purwakarta-incar-barang-elektronik

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com