Salin Artikel

Jusuf Hamka Akan Bangun Tol Dalam Kota Bandung: Tunggu Negara Bayar Utang

KOMPAS.com - Direktur Utama PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT), M. Jusuf Hamka menyampaikan, pihaknya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan membangun Tol Dalam Kota Bandung mulai tahun 2024.

North South Link (NS-Link) rute Pasir Koja -, Supratman (Masjid Pusdai) itu bakal dibangun untuk mengurangi kemacetan di wilayah Kota Bandung.

Sebelumnya, Pemkot telah merencanakan pembangunan Tol Dalam Kota Bandung sejak tahun 2019, namun baru pada pertengahan tahun depan proyek itu rencananya akan dimulai.

"Tahun depan kami bangun (Tol Dalam Kota Bandung). Tinggal perizinannya saja. (Tol) Cisumdawu selesai, Harbour Road 2 Elevated (HBR-2) selesai, kami masuk Bandung, kami bangun lagi," kata Jusuf Hamka, Jumat (23/6/2023), dikutip dari TribunJabar.id, Senin (26/6/2023).

"Ya, tahun depannya itu di pertengahan. Napas dulu. Tunggu negara bayar dulu duit saya baru saya bangun," imbuhnya.

Dia menjelaskan, pihaknya ingin membangun Tol Dalam Kota Bandung bersama pemerintah, khususnya dalam persoalan pembebasan lahan.

"Ya pokoknya tunggu negara bayar, baru saya mulai," ujar Jusuf Hamka.

Jusuf memprediksi, masalah yang nantinya muncul dalam proyek pembangunan tersebut terkait dengan harga tanah di Bandung yang mahal.

Oleh sebab itu, dia berharap proyek ini akan dimasukkan ke dalam Program Strategis Nasional (PSN) agar biaya pembebasan lahan bisa ditanggung pemerintah.

Pasalnya, bila biaya tersebut ditanggungnya sendiri, menurut Jusuf, pihaknya pasti akan rugi.

"Itu nanti (Tol Dalam Kota Bandung) memiliki jarak 14 kilometer. Saya sih inginnya jangan sepotong-sepotong (pembangunannya). Kalau tidak semuanya terbangun kan bagaimana mau urai kemacetan," ucapnya.

Apalagi, dia menilai, kemacetan di Kota Bandung sudah seperti "cendol" yang berarti telah semakin parah.

"Intinya, tenang saja. Kalau duitnya dibayar (negara), pokoknya kemacetan berkurang. Kalau tidak dibayar ya gue duit dari mana? Gue kan anak kampung," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Tahun Depan Jusuf Hamka Akan Bangun Tol Dalam Kota Bandung dari Pasir Koja ke Pusdai"

https://bandung.kompas.com/read/2023/06/26/083709278/jusuf-hamka-akan-bangun-tol-dalam-kota-bandung-tunggu-negara-bayar-utang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com