Salin Artikel

Sosok Sertu Agus RA, Prajurit TNI Pemilik Rumah Mewah di Kuningan, Penghasilan Capai Rp 1 Miliar

KOMPAS.com - Anggota TNI dari Kodim 0615/Kuningan, Sertu Agus RA, menjadi sorotan usai diketahui berpenghasilan sebesar miliaran rupiah dan memiliki rumah mewah di Kuningan, Jawa Barat.

Rumah mewah milik Sertu Agus RA berdiri di dekat tempat pemakaman umum (TPU) Desa Cipasung, Kecamatan Darma, Kuningan, Jawa Barat.

Sosok Sertu Agus RA di mata kepala desa

Kepala Desa Cipasung, Dani Hamdani mengaku mengenal baik sosok prajurit TNI itu.

"Sebelum heboh seperti sekarang, saya kenal baik dengan Pak Agus. Terlebih dengan rumah mewah yang dibangun di sekitar TPU wilayah desa kami," kata Dani, dikutip dari TribunCirebon.com, Jumat (30/6/2023).

Dani menambahkan, anggota TNI tersebut pun dikenal sebagai sosok yang bersahaja dan bergaul dengan seluruh lapisan warga.

"Kalau Pak Agus bagi warga kami sudah tidak asing. Meski sebelumnya beliau warga desa tetangga (Desa Paninggaran), namun kebaikan sosial lingkungan itu banyak dirasakan warga kami," ujar Dani.

Dia mengungkapkan, Sertu Agus RA kerap membantu kegiatan warga, terutama ketika memperingati hari besar nasional maupun hari besar keagamaan.

"Ya, untuk kebaikan Pak Agus, kalau ada acara lingkungan atau masyarakat, beliau suka bantu. Contoh, kalau di pesta rakyat Agustusan, itu Pak Agus banyak bantu kegiatannya," ucap Dani.

"Pak Agus orang baik, bukan hanya untuk hiburan atau pesta rakyat. Terlepas sebagai tentara, beliau sering berikan santunan atau bantuan buat anak yatim piatu di desa kami," ungkapnya.

Penghasilan capai miliaran rupiah

Sementara itu, Dandim 0615/Kuningan, Letkol Inf Bambang Kurniawan turut angkat bicara soal prajuritnya yang kini tengah jadi sorotan itu.

"Ya, untuk pak Agus yang sekarang viral dengan pembangunan rumah mewahnya, beliau dikenal juga sebagai pengusaha dan pernah mendapat penghasilan sebesar Rp 1 Miliar," tutur Bambang.

"Pak Agus produksi dan usaha penjualan alat khitan, ini berjalan sudah lama. Jadi, Pak Agus bisa menciptakan alat khitan modern, ini dijual ke berbagai negara," sambungnya.

Awalnya, dia menjelaskan, Sertu Agus merasa prihatin saat menyaksikan prosesi khitanan massal.

"Awal produksi alat khitan, Pak Agus ini memperbaiki alat khitan seperti laser merek luar negeri. Alat yang dibetulkannya itu berbentuk lebih besar dan berbeda dengan alat ciptaan Pak Agus seperti ini," papar Bambang.

"Dari pengalaman Pak Agus saat membetulkan alat khitan laser dan sekarang bikin sendiri. Ini bukan plagiat, karena produknya jauh lebih bagus dan produk Pak Agus lebih praktis, portabel, serta bisa dibawa di saku baju atau celana," imbuhnya.

Bambang membeberkan, alat khitan buatan Sertu Agus pun telah terjual ke 64 negara, bahkan hampir semua dokter di Kuningan pun menggunakan alat khitan serupa.

"Untuk pengembangan penjualan alat ini, tadi Pak Agus sebut sudah 64 negara yang melangsungkan kegiatan jual beli produknya. Namun, dari jumlah tadi itu ada 2 negara yang diputus melakukan kegiatan bisnis, kedua negara itu Ukrania dan Rusia," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul "Mengenal Sertu Agus RA, Prajurit TNI Kodim Kuningan yang Punya Rumah Mewah dan Penghasilan Miliaran"

https://bandung.kompas.com/read/2023/06/30/154158578/sosok-sertu-agus-ra-prajurit-tni-pemilik-rumah-mewah-di-kuningan-penghasilan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com