Salin Artikel

Dampak Gempa Bantul, 11 Perjalanan KA Daop 3 Cirebon Berhenti Luar Biasa

CIREBON, KOMPAS.com - Gempa M 6,4 yang mengguncang Bantul, Yogyakarta pada Jumat (30/6/2023) pukul 19.57 WIB, berdampak pada perjalanan kereta api di wilayah Daop 3 Cirebon.

Sebanyak 11 Perjalanan berstatus Berhenti Luas Biasa (BLB) dengan rentang waktu sekitar 4 hingga 15 menit.

Manager Humas Daop 3 Cirebon, Ayep Hanapi menyampaikan, sebanyak 11 perjalanan kereta api (KA) yang melintas di Wilayah Daop 3 Cirebon sempat dihentikan menyusul terjadinya gempa Bantul.

"Semua Kereta Api diberhentikan luas biasa (BLB) di stasiun stasiun wilayah Daop 3 Cirebon, dengan jumlah total sebanyak 30 stasiun," kata Ayep merespon cepat konfirmasi Kompas.com melalui pesan singkat.

Ayep menyebut bahwa 11 perjalanan KA yang Berhenti Luar Biasa antara lain:

  • KA 140 di Stasiun Tanjungrasa KA 282 di Stasiun Pringkasap
  • KA 56 di Stasiun Pasir Bungur
  • KA 15 di Stasiun Cikaum
  • KA 235 di Stasiun Cilegeh
  • KA 144 di Stasiun Cilegeh
  • KA 28 di Stasiun Telagasari
  • KA 150 di Stasiun Jatibarang
  • KA 108 di Stasiun Arjawinangun
  • KA 226f di Stasiun Waruduwur
  • KA 233 di Stasiun Brebes

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berkekuatan magnitudo 6,4 dengan kedalaman 25km terjadi pada pukul 19.57 WIB. Pusat gempa ini berada di Laut 86km Barat Daya Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Dampak gempa Bantul itu, 11 perjalanan KA yang dihentikan, terjadi baik di wilayah stasiun maupun yang saat itu sedang berada di jalur lintasan. Masing-masing memiliki rentang waktu berhenti sekitar 4 hingga 15 menit.

Pemberhentian ini dilakukan untuk merespons cepat terkait kondisi prasarana yang berada di lintasan.

Di saat bersamaan, tegas Ayep, petugas langsung turun ke perlintasan untuk melakukan pemeriksaan. Setelah dirasa aman, kereta dapat kembali melanjutkan perjalanan.

"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh jajaran Prasarana Daop 3 Cirebon Pukul 20.25 lintas Cikampek - Cirebon dinyatakan aman. Menyusul pukul 20.42 lintas Cirebon -Brebes dinyatakan aman, dan pukul 20.51 lintas Cirebon Prupuk dinyatakan aman," sambung Ayep.

Setelah kepastian kondisi prasarana aman, seluruh rangkaian kereta api dapat kembali berjalan normal.

https://bandung.kompas.com/read/2023/06/30/225205378/dampak-gempa-bantul-11-perjalanan-ka-daop-3-cirebon-berhenti-luar-biasa

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com