Salin Artikel

Guru Eli di Karawang Buta Usai Disiram Air Keras Saat Ingin Mengajar, Ini Kronologinya

Guru sejarah SMKN 2 Karawang ini menceritakan, peristiwa yang menimpanya itu terjadi pada 23 Mei 2023, pukul 06.30 WIB.

Saat itu, AH datang menemui Eli yang sedang berada di bengkel di depan rumahnya. Adapun Eli hendak pergi mengajar.

AH kemudian mengajak Eli berbincang di rumah guru tersebut sambil membawa sebuah botol mirip minuman anak-anak.

Eli yang tak curiga kemudian menerima AH di rumahnya.

Saat Eli hendak duduk, tiba-tiba AH langsung menyiramkan cairan di dalam botol ke wajah Eli dan Eli langsung berteriak.

Sementara AH langsung pergi meninggalkan Eli.

"Saat saya mau duduk, tiba-tiba dia nyiram ke muka. Perih banget, panas, saya teriak. Rasanya panas," kata Eli memeragakan kejadian penyiraman air keras, saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Senin (10/7/2023).

Istri Eli, Mimin Kurniasih (48) yang mendengar terikan Eli, langsung menghampirinya. Dia kaget mendapati suaminya sedang kesakitan.

Eli langsung dibawa ke RS Bayukarta. Namun, karena pengobatan tak bisa di-cover dengan BPJS Kesehatan, keluarga mengambil jalur pasien umum.

Pada minggu ketiga, Eli melakukan kontrol dan mengupayakan menggunakan BPJS Kesehatan dan ternyata bisa.

Namun, Eli harus dirujuk ke RS Cicendo Bandung karena saat kontrol ke tiga kalinya, kondisinya tak kunjung membaik.

Di RS Cicendo Bandung, Eli harus melakukan operasi pembersihan karena kornea kedua matanya telah pecah dan kemungkinan tak bisa lagi melihat.

Hanya saja, untuk biaya operasi sebesar Rp 25 juta tak ditanggung BPJS Kesehatan.

Keluarga Eli bingung. Sebab jika harus menjual aset seperti rumah, diprediksi membutuhkan waktu lama. Padahal, Eli harus segera mendapat tindakan medis. 

"Katanya kalau kecelakaan enggak bisa di-cover BPJS Kesehatan. Saya dikasih link untuk mengurus laporan ke LPSK. Saya mengurus berkas-berkas yang diminta. Namun, katanya prosesnya sekitar satu bulan," ujar Eli.

Saat ini Eli belum melakukan operasi karena terkendala biaya.

Perselisihan dengan AH

AH sudah dilaporkan ke Polres Karawang. Eli mengatakan, diduga AH melakukan tindakan itu karena masalah bisnis.

Eli menjelaskan, dua tahun lalu, dia diajak oleh AH berbisnis mobil jemputan.

Setelah menimbang berbagai hal, Eli sepakat bekerja sama. Apalagi AH masih warga Desa Sukaluyu.

Eli pun meminjam ke bank sekitar Rp 50 juta untuk modal.

Namun, karena merupakan aparatur sipil negara (ASN) dan aktif mengajar, Eli menyerahkan pengelolaan bisnis itu kepada AH.

Dalam perjalanannya, Eli menilai kinerja AH tak beres, termasuk pembagian keuntungan. Mobil rental juga ada yang dijual. Ia kemudian meminta AH mundur.

Eli menyebut AH sudah setuju mundur dan menandatangani berkas untuk mengubah legalitas ke notaris.

Saat proses alih perusahaan, AH justru mengambil uang cadangan modal di bank.

"Ketahuan ama saya, saya mau lapor polisi karena uang saya diambil. Kemungkinan dia (AH) tahu saya mau lapor polisi, jadi datang ke sini pas tanggal 23 (Mei 2023)," katanya.

"Saya pasrah, saya serahkan ke polisi," kata Eli.

Eli saat ini berhenti sementara dari mengajar untuk fokus dalam pengobatan matanya. 

https://bandung.kompas.com/read/2023/07/10/182406678/guru-eli-di-karawang-buta-usai-disiram-air-keras-saat-ingin-mengajar-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke