Salin Artikel

Modus Jual Stiker, Pencuri Spesialis Rumah Kosong di Cimahi Babak Belur Dihajar Warga

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Pencuri spesialis rumah kosong dan kos di Kota Cimahi, Jawa Barat, berhasil ditangkap. 

Dalam aksinya, pelaku bernama Zeprin (35) berpura-pura jual stiker untuk mencari sasaran.

Namun, aksi pelaku saat menggasak 3 buah laptop dan 2 handphone dari sebuah kamar kos di Jalan Ibu Ganirah, RT 03/02, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan,pada Senin (10/7/2023) tepergok warga.

Pelaku pun langsung jadi bulan-bulanan warga yang terlanjur geram dengan aksi pelaku tersebut. 

Kapolsek Cimahi Selatan AKP Yudhi Hariyanto mengatakan, aksi Zeprin di Kota Cimahi itu bukanlah aksi pertama kali. Berdasar pengakuannya, Zeprin sudah melakukan aksi pencurian dengan modus yang sama di beberapa daerah di Jawa Barat.

"Setelah kami lakukan penyelidikan dan penyidikan, pelaku sukses melakukan aksinya di Tasik Kota 2 TKP dengan hasil 2 laptop dan 2 hp. Di kabupaten Garut juga ada 2 TKP dengan hasil pencurian berupa 2 laptop dan 2 hp, dan terakhir di wilayah Polres Cimahi seperti yang diungkap," kata Yudhi, Rabu (12/7/2023).

Yudhi menambahkan, saat melakukan aksinya pelaku membawa anak kunci palsu untuk masuk paksa di rumah atau kos yang kosong.

"Bila ada penghuninya, pelaku menawarkan stiker imbauan masyarakat seperti yang kami temukan misalnya berantas narkoba atau cegah virus corona," ujar Yudhi.


"Bila tidak ada penghuni setelah diketuk, maka terduga pelaku mengunakan anak kunci palsu untuk merusak pintu rumah dan masuk," imbuhnya.

Akibat dari aksi pencurian yang ia lakukan, Zeprin harus mendekam di balik jeruji besi dengan dikenai Pasal 363 KUHP tentang pencurian pemberatan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

Sementara itu, pelaku mengaku nekat melakukan aksi pencurian dengan alasan kebutuhan ekonomi. Penghasilannya sebagai pedagang kain tak cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

"Sehari-hari dagang kain di Kopo. Selain di Cimahi pernah beraksi di Tasik sama Garut," ucap Zeprin saat ditanyai polisi.

Lalu, barang-barang hasil curiannya dijual melalui media sosial ataupun marketplace. Zeprin mengaku aksi pencurian sampai penjualan barang-barang itu dilakoni seorang diri.

"Barangnya dijual online. Nanti yang beli COD. Kalau kunci palsu dikasih teman," kata Zeprin.

https://bandung.kompas.com/read/2023/07/12/135040378/modus-jual-stiker-pencuri-spesialis-rumah-kosong-di-cimahi-babak-belur

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com