Salin Artikel

Polemik Tabungan Siswa Rp 800 Juta di Tasikmalaya, Wali Murid Disebut Ancam Gembok Sekolah

Selama ini guru dan kepala sekolah baru di SDN itu tertekan karena pada wali murid mengancam akan menggembok sekolah jika tak segera dibayarkan. 

Padahal, uang tabungan 300 siswa tersebut diambil semuanya oleh mantan Kepsek IS yang saat ini sudah pensiun. 

"Kepala sekolah yang menjabat dan guru di sana sekarang merasa tertekan dengan adanya desakan dari para orangtua siswa. Ada ancaman dari orangtua siswa yang akan menggembok sekolah apabila uang tabungan siswa dibawa lari Eks Plt kepala sekolah yang pensiun tidak segera dikembalikan," jelas Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Solihin di kantornya, Senin (24/7/2023). 

Ahmad menambahkan, selama ini pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah dan para guru di dua SDN tersebut. 

Hal itu untuk memastikan proses pembelajaran di sekolah tersebut tetap berjalan seperti biasa tak terganggu dengan kasus tabungan siswa. 

"Kondisinya memang memperihatinkan, para guru dan kepala sekolah tertekan. Makanya tadi kita pastikan pembelajaran tetap berjalan. Dan Alhamdulillah tadi tetap berjalan seperti biasa, bahkan pertemuan orang tua siswa pun tidak dilakukan di lingkungan sekolah," ungkapnya. 

Tak bisa berbuat banyak

Namun, Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya selama ini tak bisa berbuat banyak dengan kasus tabungan siswa Rp 300 juta dibawa kabur mantan kepsek tersebut. 

Pemkab Tasikmalaya hanya akan menunggu penyelesaian kasus lewat jalur hukum sesuai yang diambil para orangtua murid. 

"Kami jadi penengah agar permasalahan tersebut bisa segera selesai," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Tabungan ratusan siswa sebesar Rp 800 juta di dua Sekolah Dasar (SD) Pakemitan 1 dan 3 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dibawa kabur mantan Plt kepala sekolah tersebut. 

Ratusan ibu-ibu selaku orangtua siswa pun berunjukrasa menagih uang anak-anaknya dikembalikan dan mengadu ke kantor Desa Pakemitan, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (22/7/2023). 


Sambil membawa tulisan protes, para ibu-ibu tersebut menuntut mantan kepala sekolah anaknya tersebut untuk segera mengembalikan uang hasil menabung anak-anaknya di sekolah. 

Kasus ini pun hampir sama dengan kejadian di Pangandaran, Jawa Barat, belum lama ini. 

Perbedaannya kalau di Pangandaran tabungan siswa dipinjam sejumlah guru dan uang itu disimpan di koperasi. 

Sedangkan di Tasikmalaya, tabungan itu dibawa eks kepsek yang sudah pensiun berinisial IS. 

"Terduga pelaku telah lebih dari 3 kali menjanjikan kepada para orang tua siswa akan memberikan tabungan itu sejak bulan Juni lalu. Namun, hingga kini hal itu tak terealisasi. Kami melakukan aksi protes dan mediasi menagih janji Eks Kepsek. Namun, dalam pertemuan sekarang ini, Eks Kepsek tak hadir. Kami pun hanya ditemui Kepala SDN Pakemitan 3 saat ini, yaitu Wawan," jelas Koordinator Orangtua Siswa SDN Pakemitan 3, Dodi Kurniadi kepada wartawan di lokasi.

https://bandung.kompas.com/read/2023/07/24/141055178/polemik-tabungan-siswa-rp-800-juta-di-tasikmalaya-wali-murid-disebut-ancam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke