Salin Artikel

Cerita Korban Keracunan Nasi Boks Reses Anggota DPRD, Makan Malam Romantis Jadi Petaka

Kegiatan reses anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi pada Sabtu (22/7/2023) itu jadi awal dimulainya tragedi keracunan massal yang dialami ratusan warga di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat.

Hidangan berupa nasi boks disajikan untuk ratusan peserta reses diduga mengandung bakteri yang berakibat pada keracunan massal di Kota Cimahi.

Malam itu menjadi malam romantis bagi Halimah (57), warga Cisangkan, RT 06/12. Ia mengajak suaminya untuk makan malam sepiring berdua.

Tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun, Halimah dan suami menyantap lahap nasi boks berisi nasi, sayur capcay, ayam, dan perkedel yang ia dapat dari kegiatan reses siang tadi.

"Saya makan nasi boksnya hari Sabtu malam. Suami saya juga ikut makan, tapi enggak parah seperti saya gejalanya. Katanya cuma pusing saja," ucap Halimah saat ditemui di rumah sakit, Senin (24/7/2023).

Ia tak pernah menyangka makan malam romantisnya berujung petaka. Beberapa jam setelah ia menyantap hidangan nasi boks yang didapat dari acara reses DPRD itu menyebabkan mual dan muntah-muntah.

"Mulai terasa gejalanya Minggu subuh. Yang kerasa mual, pusing, muntah. Perut rasanya seperti diputar-putar," kata Halimah.

Awalnya Halimah menduga ia hanya terkena masuk angin biasa, tapi gejala yang dirasakan semakin parah. Hal yang sama rupanya dirasakan pula oleh beberapa tetangganya yang juga menyantap nasi boks serupa.

"Saya kira cuma masuk angin, makanya enggak langsung ke rumah sakit. Nah siang-siang, makin parah. Terus tanya tetangga, gejalanya juga sama. Akhirnya ramai-ramai dibawa ke rumah sakit," ujar Halimah.


Kondisi yang semakin memburuk itu memaksa Halimah harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Gangguan pencernaan berupa muntah-muntah dan diare mengakibatkannya mengalami dehidrasi sehingga ia harus diinfus.

"Rasanya lemas. Cuma bisa berbaring, kata dokter harus diinfus," tutur Halimah.

Keluhan yang sama juga dirasakan Diki Fajar Maulana (26) warga RW 12 Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.

Ia sama sekali tak pernah menyangka jika nasi boks yang disantap mengantarnya pada petaka.

Nasi boks itu ia dapat dari sang ibu usai menghadiri kegiatan reses fraksi PPP DPRD Kota Cimahi di Kelurahan Padasuka pada Sabtu siang.

"Saya enggak ikut reses, cuma makan aja yang bawa ibu saya. Isinya itu ada nasi, telur balado, ayam, capcay dan perkedel jagung. Pas minggu pagi itu mulai kerasa, ibu saya juga sama," kata Diki.

Minggu pagi Diki dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Kondisinya berangsur membaik dan rumah sakit membolehkannya pulang.

Namun ia kembali mengeluhkan mual, muntah-muntah, pusing, dan diare pada Senin pagi. Sehingga Diki kembali dibopong ke Puskesmas Padasuka untuk mendapatkan penanganan medis.

"Sekarang masih lemas sama pusing. Tadi pagi juga udah bolak-balik ke air," ujar Diki.

https://bandung.kompas.com/read/2023/07/24/142838778/cerita-korban-keracunan-nasi-boks-reses-anggota-dprd-makan-malam-romantis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke