Salin Artikel

Korban Keracunan Nasi Kotak Reses Anggota DPRD Cimahi Terus Bertambah, Sudah 336 Orang

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mencatat, warga yang mengalami keracunan dengan gejala pusing dan gangguan pencernaan hingga Selasa (25/7/2023) ini menjadi 336 orang.

"Sampai hari ini, total ada 336 warga yang terdampak keracunan makanan," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini saat dikonfirmasi, Selasa (25/7/2023).

Jumlah itu terhitung lebih besar dari jumlah peserta undangan kegiatan reses anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Cimahi yang digelar di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah pada Sabtu (22/7/2023).

"Dibandingkan informasi yang hadir di kegiatan, sebetulnya karena ada pasien yang rawat jalan lalu dirujuk pulang, ada gejala lagi jadi datang lagi ke rumah sakit dan dirawat," kata Dwi.

Meski demikian, warga terdampak keracunan massal ini berangsur pulih seiring kondisi mereka membaik.

Dari jumlah total 336 orang yang mengeluhkan gejala keracunan, saat ini tersisa 198 orang yang menjalani rawat inap di beberapa rumah sakit di Kota Cimahi.

"Rumah Sakit Dustira merawat paling banyak, sejak hari pertama mereka merawat 108 pasien. Lalu Rumah Sakit Mitra Kasih total rawat inap ada 42 orang. Di RSUD Cibabat ada 44 orang, dan di Rumah Sakit Kasih Bunda ada 4 orang. Sementara di Rumah Sakit MAL itu hanya rawat jalan saja," papar Dwi.

Gejala yang dirasakan ratusan pasien ini terbilang hampir sama. Mereka mengeluhkan pusing, mual-mual, muntah, dan diare hingga akhirnya menyebabkan dehidrasi.


Meski demikian, Dwi belum menerima laporan pasien dengan kondisi yang berat hingga haris dirawat di ruang ICU.

"Kondisi pasien sampai harus diinfus itu sebetulnya dia termasuk dehidrasi sedang. Nah sampai sekarang, kalau dehidrasi berat kami belum ada laporan. Jadi sejauh ini penanganan rata-rata diinfus," jelas Dwi.

Tidak sedikit pasien yang sudah dibolehkan pulang tiba-tiba merasakan gejala keracunan kembali, sehingga mereka harus dilarikan lagi ke Puskesmas maupun rumah sakit.

"Apabila sudah di rumah misalnya bergejala lagi, mungkin memang harus ditangani lagi. Karena untuk hari pertama mungkin gejala awalnya tidak berat dan sudah ditangani," tandasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/07/25/141903078/korban-keracunan-nasi-kotak-reses-anggota-dprd-cimahi-terus-bertambah-sudah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke