Salin Artikel

Eks Kepsek Bawa Kabur Tabungan Siswa Rp 800 Juta Coreng Dunia Pendidikan di Tasikmalaya

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Asep Sopari Alayubi, mendesak polisi tetap memproses hukum mantan kepala sekolah berinisial IS yang diduga telah membawa kabur uang tabungan siswa Rp 800 juta. 

Menurutnya, mantan Kepsek SDN 1 Pakemitan dan SDN Pakemitan 3 itu telah memberi contoh buruk dan mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya. 

Meski sedang proses mediasi dengan berjanji mengembalikan uang tabungan, kata Asep, hal itu adalah kewajiban lain yang sudah seharusnya dilakukan IS. 

"Kalau oknumnya (mantan kepsek IS), ya harus diproses secara hukum, aset-asetnya juga kan bisa dirampas gitu kan. Itu tanggung jawab moral individu ya," jelas Asep di depan Kantor Pemkab Tasikmalaya usai acara HUT Kabupaten Tasikmalaya ke-391 pada Rabu (26/7/2023). 

Hal lainnya, tambah Asep, pihaknya pun menimbau kepada orangtua murid untuk tak selalu menabung di sekolah karena ada pilihan lembaga keuangan lainnya untuk mengajarkan budaya menabung.

"Saya kira begini ya, ibu-ibu juga jangan berlomba-lomba menabung di sekolah. Saat ini kan lembaga keuangan sangat banyak di Tasikmalaya yang terpercaya dan dilindungi oleh Negara. Jadi kita jangan sampai ada sesuatu karena kita tak bisa menduga karakteristik seseorang, tetapi lembaga Negara yang dilindungi oleh Negara itu lebih aman dan terpercaya," tambah Asep. 

Apalagi menurutnya saat ini zaman sudah modern dan tak perlu lagi melakukan transaksi keuangan secara manual. 

Hal itu hanya sebagai perbandingan dengan kasuistik saat ini adanya mantan kepsek yang membawa kabur uang tabungan siswa sampai Rp 800 juta. 

"Dan sekarang juga kan kondisinya sangat mudah, kita bisa belanja tanpa datang ke ATM, tidak harus ke bank dan semua sudah bisa dilakukan dengan cara digitalisasi," ujar dia. 

Ratusan ibu-ibu selaku orangtua siswa pun berunjukrasa menagih uang anak-anaknya dikembalikan dan mengadu ke kantor Desa Pakemitan, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (22/7/2023). 

Sambil membawa tulisan protes, para ibu-ibu tersebut menuntut mantan kepala sekolah anaknya tersebut untuk segera mengembalikan uang hasil menabung anak-anaknya di sekolah. 

Koordinator Orangtua Siswa SDN Pakemitan 3, Dodi Kurniadi mengatakan, IS sudah tiga kali ingkar janji untuk mengembalikan uang itu.

"Terduga pelaku telah lebih dari 3 kali menjanjikan kepada para orang tua siswa akan memberikan tabungan itu sejak bulan Juni lalu. Namun, hingga kini hal itu tak terealisasi. Kami melakukan aksi protes dan mediasi menagih janji Eks Kepsek," katanya. 

Namun, dalam pertemuan sekarang ini, Eks Kepsek tak hadir. Kami pun hanya ditemui Kepala SDN Pakemitan 3 saat ini, yaitu Wawan," tambahnya. 

https://bandung.kompas.com/read/2023/07/26/140137378/eks-kepsek-bawa-kabur-tabungan-siswa-rp-800-juta-coreng-dunia-pendidikan-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke