Salin Artikel

Cerita Pandawara Group 3 Kali Bersihkan Sungai Cikeruh di Kabupaten Bandung

BANDUNG, KOMPAS.com - Sungai Cikeruh, Desa Cimekar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat berhasil disulap menjadi bersih oleh masyarakat dan beberapa instansi lainnya berkat video ajakan Pandawara Group.

Gilang Rahma (23) salah seorang personel dari Pandawara Group mengatakan, upaya pembersihan Sungai Cikeruh bukan kali pertama.

Sebelumnya tim Pandawara Group telah melakukan pembersihan Sungai Cikeruh sebanyak tiga kali.

"Sungai Cikeruh itu dari awal kita sudah awasi dan pembersihan sungai itu sudah 3 kali, ini yang ketiga kalinya. Itu pertama kali menemukan lokasi ini pada bulan Januari 2023," katanya ditemui di lokasi, Rabu (26/7/2023).

Sementara itu, Gilang menjelaskan cara tim Pandawara Group menemukan sungai Cikeruh atau sungai kotor lainnya.

Menurutnya, ia memiliki tim survei yang biasa disebut river hunter.

"Kita punya tim survei, namanya river hunter buat mencari sungai mana saja yang bermasalah dan urgensinya jelas. Kita cari, sungai yang kalau hujan itu airnya meluap," ujar Gilang.

Tak hanya sungai Cikeruh saja yang menjadi target, Gilang mengaku beberapa sungai yang bermasalah di Kabupaten Bandung sudah menjadi target.

"Sudah, kebanyakan gini dari sungai yang ada di Kabupaten Bandung itu tempat muaranya sampah dari Kota Bandung atau wilayah Bandung Raya lainnya, nah itu jadi hilir. Karena kita ini orang lapangan, jadi sering hunter dari hulu ke hilir atau sebaliknya," terangnya.

Gilang menjelaskan, sampah yang terdapat di Sungai Cikeruh mayoritas terdiri dari sampah yang besar. Justru, kata dia, sampah plastik tergolong lebih sedikit.

"Kalau di sini sampah plastiknya tidak terlalu banyak, Styrofoam ada sebagian, dan sisanya organik, jadi kaya 50:50 perbandingannya," ujar dia.

Sebanyak 600 hingga 700 orang, kata dia, ikut serta dalam proses pembersihan Sungai Cikeruh.

"600 sampai 700 orang. Sebagian besar warga lokal dan volunteer kita dari sosial media. Tapi kalau ini dibikinnya akhir pekan bakal lebih membludak," tuturnya.

Meski begitu, jumlah warga yang turun untuk membersihkan sungai Cikeruh masih jauh apabila di bandingkan dengan saat Pandawara Group membersihkan pantai di Lampung.

"Oh, kita sempat nyampe di angka  3.700 orang itu waktu di Lampung, sebetulnya waktu itu 7.000 cuma di stop sama petugas karena jalannya sempit," kata Gilang.

Gilang menjelaskan, tidak memiliki target ketika proses pembersihan sungai, termasuk Sungai Cikeruh.

"Tergantung sungainya, kalau Bugel ini waktu pembersihan ke satu itu dalam dua hari, waktu itu masanya enggak sebanyak ini juga, kalau ini satu hari beres," ujarnya.

Pentingnya edukasi

Sebagai komunitas yang saat ini kerap disebut penggerak anak muda mencintai lingkungan, pihaknya menghimbau agar masyarakat tidak hanya fokus pada pembersihan.

Dirinya menginginkan ada gerakan selanjutnya, terutama soal edukasi. Pasalnya, Gilang melihat edukasi masyarakat terkait lingkungan masih sangat minim.

"Yang pertama adalah simpel banget, sampah gak akan ada di sungai kalau enggak ada yang buangnya. Otomatis itu masih kurang sadar masyarakat yang tinggal di pelataran sungai atau hilir atau hulu, mereka bisa dengan mudah buang sampah tanpa rasa bersalah sedikitpun," katanya.

"Makanya fokus Pandawara Group itu kita ingin membangun kesadaran semua orang yang ada di Indonesia, apalagi Kabupaten Bandung atau Kota Bandung agar mereka bisa membedakan mana tempat sampah, mana sungai, pantai, mana TPA, dan mana TPS," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/07/26/142350778/cerita-pandawara-group-3-kali-bersihkan-sungai-cikeruh-di-kabupaten-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke