Salin Artikel

Nyamuk Mansonia Uniformis Bersarang di Waduk Saguling, Kaki Gajah Ancam Warga

Identifikasi jenis nyamuk itu berdasar hasil uji pemeriksaan delapan sampel spesies di laboratorium Entomologi Loka Litbang Kesehatan, milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Pangandaran beberapa hari lalu.

Plh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Tedy Sulaksana mengatakan, dari lokasi itu ditemukan spesies nyamuk Mansonia uniformis.

"Hasil uji lab sudah keluar. Dari uji spesimen nyamuk dari laboratorium di Pangandaran ditemukan spesies nyamuk Mansonia uniformis," ungkap Tedy saat dihubungi, Rabu (26/7/2023).

Tedy menjelaskan, jenis nyamuk ini bisa dikenali melalui ciri-ciri fisik secara umum seperti memiliki ukuran tubuh lebih besar dari nyamuk pada umumnya, berwarna hitam atau cokelat, dan terdapat kilauan pada kedua sayapnya.

Nyamuk ini juga sering dijumpai di daerah rawa-rawa di mana banyak tumbuhan air seperti eceng gondok, bunga teratai atau tumbuhan air lainnya.

Tumbuhan air ini menjadi tempat yang nyaman bagi nyamuk jenis ini karena mereka menempelkan telurnya di sekitar tumbuhan air.

"Spesies nyamuk Mansonia uniformis termasuk salah satu vektor filariasis. Gigitannya bisa menyebabkan demam," kata Tedy.

Efek gigitan dari nyamuk ini bisa menyebabkan demam lembah rift atau rift valley fever (RVF) baik pada hewan maupun pada tubuh manusia.

Serangga rawa ini juga bisa menyebabkan penyakit kaki gajah lantaran nyamuk ini berperan sebagai vektor cacing filarial yang ditularkan melalui gigitannya.

"Kenapa laporan kasus (kaki gajah) belum ada, ya karena sifatnya sebagai vektor saja, kalau dia tidak membawa larva cacing tentu tak ada penyakit bagi yang digigit," jelas Tedy.


Pengambilan sampel nyamuk itu berangkat dari adanya fenomena tak biasa yang dialami oleh masyarakat di Desa Mekarmukti dan Desa Singajaya sejak tiga bulan terakhir.

Masyarakat di bantaran waduk Saguling ini mendapati serangan ribuan nyamuk dengan perilaku menggigit secara keroyokan dan tidak terbang meski diganggu.

Populasi nyamuk yang menyerang warga di dua desa itu semakin hari semakin besar.

Warga menduga kuat meningkatnya populasi nyamuk tersebut ada kaitannya dengan tumbuhan eceng gondok yang menumpuk menutup permukaan air.

Melihat fenomena tak biasa itu, Dinkes Bandung Barat menerjunkan petugas kesehatan untuk mengambil sampel serangga tersebut untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium Entomologi Loka Litbang Kesehatan, milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Pangandaran.

https://bandung.kompas.com/read/2023/07/26/174630378/nyamuk-mansonia-uniformis-bersarang-di-waduk-saguling-kaki-gajah-ancam-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke