Salin Artikel

Hasil Pemeriksaan Tunjukkan Nasi Boks Reses DPRD Cimahi Mengandung Bakteri

Bakteri di dalam dua item makanan itu ditemukan setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi melakukan uji laboratorium sampel makanan dalam paket nasi boks yang dikonsumsi oleh ratusan peserta kegiatan reses anggota DPRD dari fraksi PPP atas nama Eddy Sofyan pada Sabtu (22/7/2023).

Kepala Dinkes Kota Cimahi Mulyati mengatakan, dari sejumlah paket nasi boks yang diuji, dua sampel makanan yakni telur balado dan perkedel jagung positif mengandung bakteri dari hasil uji pemeriksaan mikrobiologi.

"Berdasarkan hasil uji pemeriksaan mikrobiologi, ada di telur balado mengandung (bakteri) Staphylococcus aureus sama perkedel jagung ada (bakteri) Salmonella," ungkap Mulyati di Kantor Pemerintah Kota Cimahi, Senin (31/7/2023).

Mulyati menjelaskan, Dinkes Kota Cimahi mengirimkan sejumlah sampel makanan untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat.

Sampel makanan yang diuji yakni nasi putih, sambal, ayam isian burger, ayam suwir, ikan tuna isian panada, selada bokor, capcay, telur balado, perkedel jagung, dan sampel air.

Dari uji pemeriksaan mikrobiologi ditemukan telur balado dan perkedel jagung yang mengandung bakteri, sementara dari uji pemeriksaan kimia Labkesda Jabar menemukan sayur capcay dan perkedel yang mengandung bahan pengawet atau nitirit.

"Hasil pemeriksaan kimia yang ada hasil positif nitrit di capcay 0,40 miligram dan perkedel jagung 0,02 miligram. Sisanya itu negatif," kata Mulyati.

Selain sampel makanan, baku mutu air di lokasi pengolahan makanan catering juga terindikasi positif mengandung bakteri.

Hasil uji pemeriksaan mikrobiologi menunjukkan sampel air tersebut mengandung bakteri koliform.

"Pemeriksaan sampel air ternyata ada coliform-nya. Tapi kadar bakteri yang ada di air ini tidak masuk ke dalam makanan, karena sampel makanan e. coli-nya negatif semua," papar Mulyati.

https://bandung.kompas.com/read/2023/07/31/164444378/hasil-pemeriksaan-tunjukkan-nasi-boks-reses-dprd-cimahi-mengandung-bakteri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke