Salin Artikel

Kurangnya Fasilitas Disdamkar Kabupaten Bandung Buat Pelayanan Tak Optimal

BANDUNG, KOMPAS.com - Fasilitas di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kabupaten Bandung, Jawa Barat masih jauh dari ideal. Mulai dari jumlah armada, pos, dan personel, masih serba terbatas.

Hal itu, dirasa menghambat mengingat luas wilayah Kabupaten Bandung yang memiliki 31 kecamatan, dan jumlah penduduk mencapai 3,7 juta jiwa.

Kepala Seksi Pemadaman Disdamkar Kabupaten Bandung Muhamad Saefulloh mengatakan, kurangnya fasilitas di Disdamkar memengaruhi pelayanan, terutama respon time lebih lambat.

Padahal sesuai aturan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), respon time maksimal 15 menit.

Saeful mengatakan, ada beberapa fasilitas Disdamkar yang sangat terbatas, yakni armada mobil pemadam, kurangnya jumlah pos pemadam, dan kurang personel.

"Kami hanya memiliki sekitar 14 armada pemadam, 2 diantaranya merupakan mobil suplai air saja, kemudian 2 lagi mobil pemancar," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (3/8/2023).

Fungsi armada suplai air, kata dia, hanya bisa membawa air saja. Sedangkan dua buah mobil pemancar tidak bisa digunakan untuk mengangkut air, hanya difungsikan untuk memancarkan air saja.

"Jadi hanya 10 armada yang merupakan suplai sekaligus pancar," jelasnya.

Kemudian untuk jumlah pos Damkar, Kabupaten Bandung hanya memiliki 9 pos.

"Dari 9 pos, hanya 3 pos yang dimiliki Damkar, sisanya kami masih nebeng," ungkap dia.

"Tentu dengan kondisi ini, berpengaruh juga terhadap respon time, jika lokasi yang dituju jauh. Apalagi, jika terjadi kejadian yang berbarengan, bukan tidak mungkin kan itu terjadi," bebernya.

Saeful mengatakan, pos pemadam seharusnya berjumlah setengah dari total kecamatan yang ada di suatu wilayah.

"Berarti jika di Kabupaten Bandung memiliki 31 kecamatan, minimal terdapat 15 atau 16 pos," tandasnya.

Kemudian, di setiap pos, seharusnya disediakan satu unit mobil pancar dan satu unit mobil suplai air, dan dilengkapi satu unit mobil rescue.

"Mobil pemadam dan rescue itu berbeda. Di Kabupaten Bandung, mobil rescue kalau tak salah hanya ada 3," tuturnya.

Meski demikian, pihaknya tetap berupaya maksimal memberikan pelayanan terhadap masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.

Mengenai jumlah personel, Saeful mengungkapkan masih menjadi kendala. Pasalnya, saat ini Disdamkar hanya memiliki sekitar 90 orang personel yang tersebar di 9 Pos.

Idealnya, kata dia, satu armada itu berisi 6 orang personel dan melakukan pergantian shift sebanyak tiga kali.

Saat ini, kondisinya sangat jauh, satu unit armada hanya diisi oleh 4 orang personel saja.

"Terkait personel, tentu berkaitan dengan armada jika ditanyakan jumlah yang ideal," tutur dia.

Saat ini, pihaknya mengaku telah mengajukan 4 armada tambahan, namun hingga kini belum terealisasi.

Kondisi tersebut, kata dia, hampir sama dengan Dinas yang lain yang belum memiliki kendaraan operasional tambahan. Rata-rata, Dinas yang lain hanya mengandalkan sewa kendaraan.

"Hal itu supaya tak ada biaya perawatan, memang mungkin jika yang lain, seperti truk dan lain sebagainya bisa menyewa. Tapi kalau kendaraan pemadam, apa ada yang disewakan," ucapnya.

Ke depan, Saeful berharap baik jumlah armada, pos, personel hingga perlengkapan pemadam di Kabupaten Bandung bisa lebih terfasilitasi. Agara bisa optimal dalam upaya memberikan pelayanan.

"Sebab Disdamkar sangat urgen, bisa berkaitan dengan nyawa, harta masyarakat, dan lainnya,"terangnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/08/03/112248878/kurangnya-fasilitas-disdamkar-kabupaten-bandung-buat-pelayanan-tak-optimal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke