Salin Artikel

Potret Sedih Kantor Pemadam Kebakaran di Timur Bandung, Berdiri di Garasi Tanpa Toilet

BANDUNG, KOMPAS.com - Istilah 'kantor' yang biasanya nyaman dengan berbagai fasilitas penunjang, tak berlaku bagi Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung Sektor Cileunyi.

Di sana, kata "nyaman" hanya sebuah afirmasi positif, bagi 8 personel pemadam kebakaran Sektor Cileunyi agar bisa berdamai dengan situasi serta fasilitas yang ada.

Bagaimana tidak, kantor yang mestinya layak digunakan untuk proses pengaduan, persiapan, hingga penanganan itu hanya berupa garasi.

Ya, Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung Sektor Cileunyi yang terletak di sebelah Kantor Kecamatan Cileunyi, nebeng di sebuah garasi rumah dinas milik Kecamatan Cileunyi. Luasnya hanya 4x4 meter persegi.

Pantauan di lapangan, garasi berukuran kecil itu dibagi menjadi beberapa bagian. Di bagian depan, tepatnya halaman, terdapat kursi dari stainless bekas yang biasanya ditemui di terminal atau stasiun kereta api.

Kemudian terlihat meja tua beserta kursi lipat untuk menerima tamu atau kunjungan.

Hanya berjarak 1,5 meter di sebelah kanan meja penerima tamu itu, terdapat sebuah rak setinggi 2 meter yang menjadi tempat penyimpanan peralatan "tempur" para penakluk api tersebut.

Mulai dari selang, baju pemadam, helm, jaket, hingga sepatu berjejal di rak tersebut.

Di sebelah rak tersebut terdapat ruangan sempit dengan lebar satu meter yang difungsikan sebagai dapur. Piring, gelas, kompor hingga galon air di tempat di sana. Terdapat sebuah pintu di dapur tersebut yang menghubungkan langsung ke ruang arsip Kecamatan Cileunyi.

Tak hanya itu, untuk membatasi dapur dan kamar, terdapat papan bekas yang dijadikan penyekat antara dapur dan kamar. Pun di bagian depan sebuah lemari besi menjadi penyekat antara meja penerima tamu dengan kamar.

Kondisi kamar pun sangat mengkhawatirkan. Kasur tempat para personel pemadam beristirahat sudah lusuh bahkan tak layak pakai. Terdapat ranjang tingkat yang kondisinya tak layak pula.

Bahkan, langit-langit garasi tersebut sudah lusuh. Atap garasi yang terbuat dari asbes terkadang membuat para personel pemadam kepanasan.

Karenanya tak aneh jika saat tak ada panggilan, para personel memilih beristirahat di teras rumah dinas Kecamatan Cileunyi yang kini digunakan kantor Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Cileunyi.

"Sebetulnya ini ke belakangnya masih panjang, karena posisinya memanjang tapi ini kan di bagi dua, sama bagian arsip milik Kecamatan Cileunyi, kita juga di sini statusnya ya numpang," kata Kusman Komandan Regu (Danru) Pemadam Kebakaran Sektor Cileunyi, Kabupaten Bandung, saat ditemui, Kamis (3/8/2023).

Kusman mengungkapkan, pihaknya menempati garasi tersebut sejak 2018. Sejak ditempati hingga sekarang, belum ada perubahan sedikit pun. 

Meski sempat ada wacana untuk membeli sebidang di depan Rumah Dinas Kecamatan Cileunyi tersebut, namun hingga kini belum terealisasi.

"Pernah waktu itu ada pengukuran untuk tanah yang di depan ini tapi sampai sekarang belum, katanya anggarannya kepake untuk Covid-19," ujarnya.

Kusman tak menampik terkait kondisi Kantornya yang memprihatinkan. Bahkan garasi yang ditempatinya selama 5 tahun itu tak memiliki toilet.

Kondisi ini jelas menghambat. Pasalnya, usai memadamkan api, kondisi personel pasti kotor. Dibutuhkan ruangan untuk membersihkan badan, pakaian, atau alat yang kotor.

"Ini fasilitas seadanya, tidak ada toilet sama sekali. Kalau mau ikut toilet ya ke Kecamatan Cileunyi," ungkapnya.

Ia mengatakan, semua barang-barang baik peralatan hingga tempat istirahat personel dipaksakan berada di garasi dengan ukuran kecil itu.

"Semua barang-barang disimpan di sini, buat tidur, buat makan. WC, enggak ada. Kalau membersihkan sesuatu ya paling itu di pinggir ada keran, kita juga cuci piring di sana," tutur dia.

Kondisi Armada

Kusman menambahkan, Kantor Pemadam Sektor Cileunyi hanya memiliki satu unit armada. Itu pun, armada jenis pemancar air. Untuk armada pengangkut serta rescue masih belum terfasilitasi.

"Di sini mobil armada hanya satu, alat perlengkapan itu semua komplit. Hanya saja itu, tempat dan satu garasi atau unit," tambahnya.

Lantaran tak memiliki tempat untuk memarkirkan armada, pihaknya terpaksa menyimpan armada di parkiran Kantor Kecamatan Cileunyi.

"Kadang juga di pinggir jalan, kalau misalnya tempat parkir Kecamatan Cileunyi lagi ada kegiatan," ungkap dia. 

Secara kondisi, armada pemadam Sektor Cileunyi terbilang prima. Hanya saja, cat nya mulai mengelupas, lantaran dibiarkan terkena sinar matahari dan diguyur hujan.

"Kan harusnya yang dikasih garasi itu mobil, ini mah orang, mobilnya dibiarkan dijemur, jadi ya cat nya pada mengelupas, kalau kondisi mobilnya terbilang masih baik," tutur dia.

Dianggap Bengkel dan Fotocopy 

Memprihatinkannya kondisi Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung Sektor Cileunyi membuat beberapa warga menganggapnya bukan kantor pemadam.

Tak sedikit beberapa warga yang menganggapnya bengkel motor. 

"Pernah waktu itu ada yang masuk ke sini menyangka ini bengkel karena banyak motor terus sesekali ada yang benerin motor juga," kata Kusman.

Tak hanya itu, sebagian masyarakat yang sedang mengurusi dokumen di Kecamatan Cileunyi beranggapan kantornya adalah toko fotocopy. 

"Kalau disangka tukang fotocopy, itu mungkin banyak yang mengarahkan dari kecamatan, kalau mau mem-fotocopy ke arah bawah, banyaknya ke sini, ya saya jelaskan kalau di sini pos pemadam," bebernya.

Menghambat Pelayanan

Kondisi tersebut, sambung Kusman, menghambat proses pelayanan kepada masyarakat, terutama response time.

Kadang kala, pihaknya mengalami keterlambatan saat datang ke lokasi. Hal itu terjadi bukan disengaja, namun lantaran beberapa faktor yang berkaitan dengan kondisi kantor. 

"Kondisi seperti ini menghambat, karena kalau ada kejadian bisa terlambat 15 menit, kalau di Mako kan enggak. Di sini itu begitu ada nerima telepon pasti langsung sibuk, harus mengunci garasi, siap-siap terus ngambil mobil ke Kecamatan itu juga sudah 5 menit dan itu menghambat, sampai ke lokasi pasti terlambat," tambahnya.

"Kalau enggak dikunci garasi ini takut ada kejadian pencurian dan lainnya, karena pernah kejadian. Tapi kalau misalkan menyisakan personel satu, personel yang dibawa ke lapangan juga kurang," sambung dia.

Padahal, sambung Kusman, Pemadam Sektor Cileunyi memiliki cakupan wilayah yang luas. Mulai dari Kecamatan Cileunyi, Cilengkrang, dan Rancaekek.

"Itu sangat luas, butuh waktu. Belum lagi medannya juga sulit di Cileunyi dan Cilengkrang kan konturnya menanjak dan sempit jalannya," ujarnya.

Selain itu, Pemadam Sektor Cileunyi juga memiliki perjanjian perbantuan di wilayah lain.

"MOU perbantuan Kabupaten Sumedang, kalau ke wilayah Kota ya Kota Bandung," jelas dia.

Lokasi Strategis

Meski begitu, pihaknya mengatakan, lokasi yang ditempatinya cukup strategis, lantaran menghadap langsung ke jalan umum.

Karena lokasi strategis itu, Kusman mengatakan, tak sedikit para personelnya berperan aktif menolong kejadian yang terjadi di sepanjang jalan sejalur Cileunyi.  

"Secara lokasi ini strategis, karena di depan kita itu jalan, dan banyak kecelakaan terjadi yang pertama maju pasti kita. Sampai-sampai ada yang dihipnotis kita selamatkan," bebernya.

Kendati begitu, di tiga wilayah yang menjadi cakupan Pemadam Sektor Cileunyi tergolong wilayah yang landai terjadi kebakaran.

"Di sini kebakaran memang landai, tapi banyaknya penyelamatan. Tapi kalau sekali ada kebakaran, aksesnya jauh, kemudian unitnya juga kurang. Makanya, suka susah," tambahnya.

Jumlah personel di Kantor Pemadam Kebakaran Sektor Cileunyi berjumlah 8 orang personel.

Jumlah yang minim itu dibagi menjadi beberapa tugas, 4 orang personel  disiapkan untuk jaga di Kantor.

"Setiap 2 hari sekali ya jaga, tidur di sini dengan fasilitas seadanya. Kegiatan biasanya, kalau malam gantian jaga, yang tidur jam 22.00 WIB sampai jam 02.00 WIB, terus bergantian," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/08/07/123447178/potret-sedih-kantor-pemadam-kebakaran-di-timur-bandung-berdiri-di-garasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke