Salin Artikel

Jelang Peresmian Kereta Cepat, Jalan ke TOD Tegalluar Rusak dan Belum Terkoneksi Angkutan

BANDUNG, KOMPAS.com - Jelang peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) oleh Presiden Jokowi pada 18 Agustus mendatang di Transit Oriented Development (TOD) Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat masih mengalami pelbagai kendala.

Mulai dari akses jalan yang masih dalam perbaikan hingga minimnya akses transportasi umum dari beberapa daerah ke TOD Tegalluar.

Untuk diketahui, TOD Tegalluar merupakan stasiun perhentian terakhir KCJB.

Kondisi ini berbeda dengan TOD di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang tengah menyiapkan trem dari Stasiun Bandung. 

Saat ini, TOD Tegalluar belum dipasang rel kereta. Sementara stasiun kereta paling dekat berada di Stasiun Cimekar, yang berjarak sekitar 7 km dari TOD Tegalluar.

Selain itu, moda transportasi angkutan umum seperti angkutan kota (angkot) belum ada yang memiliki trayek ke arah TOD Tegalluar. 

Ketersediaan angkot terdekat dengan TOD Tegalluar, berada di wilayah Cijawura Kota Bandung dengan jarak sekitar 3 kilometer.

Jika calon penumpang memilih opsi angkot, setelah berada di Cijawura harus menyambung dengan ojek. Namun, ojek online (ojol) belum tentu diterima ramah oleh ojek pangkalan yang berada di sekitaran Cijawura hingga TOD Tegalluar. 

Pantauan di lapangan, akses jalan menuju TOD Tegalluar masih belum rampung dibangun. Saat ini proyek pembangunan jalan masih dalam tahap pemasangan beton.

Beberapa ruas jalan di wilayah Sapan dan jalan yang langsung mengakses ke Stasiun Cimekar masih mengalami kerusakan cukup parah. Jalan berlubang dan sempit bakal menghambat akses calon penumpang menuju TOD Tegalluar.

Kondisi tersebut dikeluhkan beberapa masyarakat, baik warga yang sudah menantikan KCJB atau warga sekitaran TOD Tegalluar.

Pasalnya, dia yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta, sewaktu-waktu kerap dipanggil ke Kantor Pusat untuk urusan pekerjaan.

"Kebetulan saya kerja di Jakarta, cuma di Bandung ini kantor cabang. Sekali-kali kalau ada pelatihan atau urusan administrasi, saya harus ke Jakarta," katanya ditemui di depan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Selasa (8/8/2023).

Rendi mengaku membutuhkan dan sangat menantikan kehadiran KCJB agar bisa memangkas waktu dari Bandung ke Jakarta atau sebaliknya.

Di sisi lain, dia menyayangkan belum adanya moda transportasi yang terhubung ke TOD Tegalluar, yang berjarak dekat dari rumahnya.

"Enggak ada angkot ke sini, paling ada ojek (pangkalan)," bebernya.

Rendi berharap pemerintah segera memperbaiki hal tersebut. Mulai dari akses jalan hingga adanya moda transportasi juga.

Sementara Rusmana Hidayat (38), warga Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung mengeluhkan akses jalan yang masih rusak di beberapa titik menuju TOD Tegalluar. 

Rusmana memuji cepatnya pembangunan Kereta Cepat hingga TOD Tegalluar. Namun hal itu belum diimbangi dengan akses jalan calo penumpang nantinya.

"Yang parah itu yang nembus ke Stasiun Cimekar, sempit dan berlubang. Memang itu bukan jalur utama, tapi sering dipakai buat motong jalan, kan deket banget dengan Tegalluar," ujar dia.

Ia juga mempermasalahkan kondisi transportasi yang belum terintegritas. Menurutnya, perlu disegerakan agar kelak saat Kereta Cepat sudah rampung tidak terjadi perdebatan.

"Kalau pake ojek online di sini, pasti nantinya ada masalah. Kemarin yang nganter ke Stasiun Cimekar juga viral dihadang ojek pangkalan. Kemudian enggak ada angkot. Kalau di jalur tol tergolong aman, rencananya juga kan bakal dibuatkan exit tol yang langsung ke TOD Tegalluar. Tapi ini yang di jalur umum, tolong dipikirkan," beber dia.

Hal serupa dikeluhkan Firman Rahmansyah (43) warga Desa Tegalluar yang kediamannya tak jauh dari TOD Tegalluar. Ia mengatakan, masih belum melihat adanya perbaikan jalan yang signifikan menuju TOD Tegalluar.

Meski saat ini ada beberapa ruas jalan yang tengah dalam proses betonisasi. Namun, tidak secara menyeluruh.

"Kan sekarang, yang di beton itu yang titiknya menuju TOD Tegalluar. Itu yang nyambung ke jembatan langsung ke lokasi, kalau jalan alternatif lain belum," kata Firman.

Firman juga mengeluhkan ruas jalan yang sempit dan rusak. Ia mengatakan, padahal saat ini wilayah TOD Tegalluar sudah ramai di kunjungi.

"Wah sekarang mah banyak yang berdatangan ke sini, bukan hanya ingin melihat Kereta Cepat, ada juga yang mau ke GBLA olahraga atau waktu Persib Bandung main, belum lagi Masjid Al-Jabbar juga," ungkapnya.

Ia membayangkan jika Kereta Cepat sudah beroperasi dan TOD Tegalluar sudah berfungsi, wilayah tersebut akan semakin banyak yang mengunjungi.

Menurutnya, pemerintah perlu segera mengatur akses transportasi, serta perbaikan jalan disekitaran TOD Tegalluar.

"Enggak kebayang, bisa jadi macet juga apalagi tiga tempat tadi diprediksi bakal jadi tempat yang ramai, kemungkinan macet, ya perlu diatur juga segala rupanya," kata Firman.

https://bandung.kompas.com/read/2023/08/08/141327878/jelang-peresmian-kereta-cepat-jalan-ke-tod-tegalluar-rusak-dan-belum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke