Salin Artikel

Hujan Mengguyur Hanya Satu Rumah di Tasikmalaya, Warga Sigap Menadah Airnya

KOMPAS.com - Hujan hanya mengguyur salah satu rumah di Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Sabtu (5/8/2023) pagi tak lama setelah azan subuh.

Pemilik rumah, Iceng mengaku ketakutan saat hujan hanya mengguyur rumahnya pagi itu, sedangkan tetangga Iceng langsung mengambil air hujan dengan ember dan wadah lainnya.

"Ada juga yang tangannya menadahkan air hujan itu terus diusap ke bagian badannya yang sakit,” kata Iceng, Senin (7/8/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

“Saya boro-boro ingat (mengambil air hujan tersebut), karena ya takut lihat hujan cuma di rumah saya saja,” imbuhnya.

Kesaksian tetangga

Tetangga Iceng yang turut menyaksikan fenomena tersebut, Aldi (25) mengatakan bahwa hujan yang hanya turun di rumah Iceng itu berdurasi sekitar lima menit.

“Saya kan bangun tidur, mau shalat subuh ke masjid. Pas saya keluar lewat pintu samping, 'aduh kok hujan?' Tapi setelah dilihat ke sana (sisi yang lain), sebelah sana kok kering. Hujannya hanya sekotak itu saja,” ujar Aldi.

"Setelah beberapa menit hujan itu turun, listrik rumah saya mati. Pas listrik nyala kembali, barulah hujannya tiba-tiba reda,” sambungnya.

Aldi menambahkan, awalnya dia mengira ada sesuatu yang bocor sehingga air turun di rumah Iceng.

"Ternyata tidak ada yang bocor. Tidak lama dari situ, banyak warga berdatangan. Pak RT juga datang,” ucap Aldi.

Penjelasan BMKG

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu memaparkan, fenomena hujan dengan skala sangat lokal lumrah terjadi pada musim kemarau.

Dia menjelaskan, kondisi itu disebabkan awan sel tunggal yang terbentuk di suatu area atau wilayah, sehingga cahaya matahari yang dapat berpengaruh terhadap fenomena tersebut menguapkan kelembapan dari satu sisi.

Selain itu, bangunan atau struktur lainnya juga dapat memblokir hujan dari awan yang bergerak di atas suatu wilayah, sehingga hujan hanya jatuh di satu sisi.

“Ini berarti tidak ada hujan terjadi di sisi itu, dan di sisi lain yang tidak terpengaruh cahaya matahari terjadi curah hujan," jelasnya.

Kecepatan dan arah angin juga dapat menyebabkan hujan turun pada sudut yang berbeda sehingga meningkatkan kemungkinan hujan yang lebih besar di satu sisi.

“Ada beberapa faktor yang menentukan di mana hujan akan turun. Namun, sisi mana yang akan hujan dapat bervariasi, bergantung lokasi,” terang Teguh.

Teguh mengimbau, masyarakat tak perlu panik dengan fenomena yang wajar terjadi saat musim kemarau.

“Kondisi ini tidak berkaitan dengan prekursor bencana lainnya. Mohon disikapi dengan tenang dan tidak panik,” papar Teguh.

“Hanya percayai berita yang berasal dari akun atau kanal resmi lembaga pemerintahan yang berwenang, seperti BMKG, BPBD, dan Basarnas. Jangan mudah menyebarkan berita yang belum jelas asal-usulnya,” pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/08/08/162720578/hujan-mengguyur-hanya-satu-rumah-di-tasikmalaya-warga-sigap-menadah-airnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke