Salin Artikel

Bupati Dadang Akui Kondisi Posko Pemadam Sektor Cileunyi Kurang Layak

BANDUNG, KOMPAS.com - Bupati Bandung Dadang Supriatna angkat bicara soal kondisi Posko Pemadam Kebakaran Sektor Cileunyi, Kabupaten Bandung.

"Memang kondisinya kurang layak, itu yang di Cileunyi, saat ini kami berupaya supaya lebih layak," kata Dadang ditemui di Rumah Dinas di Komplek Pemkab, Rabu (9/8/2023).

Dalam waktu dekat, Dadang berencana bakal mengunjungi posko pemadam sektor Cileunyi. Hal itu dilakukan agar perencanaan perbaikan di Dinas Pemadam Kebakaran bisa lebih konkret.

"Nanti saya akan tinjau kondisi di sana, supaya bisa melihat dan memastikan langsung kondisinya, untuk gambaran dan masukan yang disesuaikan dengan role model pos damkar," tuturnya.

Damkar belum maksimal

Dadang pun tak menyangkal bahwa kondisi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung masih belum maksimal, baik dari infrastruktur atau fasilitas lainnya.

"Memang masih serba kurang, belum maksimal," kata Dadang.

Pihaknya sudah mengusulkan untuk menambah Posko Pemadam, terutama di wilayah yang cukup jauh jangkauannya.

Dadang menyebut sebanyak tiga Posko telah diajukan di anggaran murni tahun 2024 dengan total Rp 12 miliar.

"Kemarin sudah mengusulkan di anggaran murni 2024 untuk menambah 3 pos, terutama yang jauh jangkauannya. Kita perlu ada tempat posko damkar lebih dekat. Jangan sampai damkar datang sudah habis (benda yang terbakar)," katanya.

Kendati pembenahan di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung terbilang bertahap, dia berjanji terus berupaya memberikan yang terbaik terutama soal fasilitas pemadam.

"Kita akan bikin role model yang sifatnya permanen yang sesuai dengan SOP dan aturannya, kita akan buatkan agar proses pemadaman bisa berlangsung secara cepat," tuturnya.

Idealnya, kata Dadang, setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung memiliki satu posko pemadam, lengkap dengan fasilitasnya.

Namun, sambung dia, untuk mencapai pada titik tersebut mesti dilakukan secara bertahap.

"Ingin kami bisa mencapai yang ideal, kalau bisa satu Kecamatan satu pos lengkap dengan fasilitasnya. Namun anggarannya memang cukup tinggi. Sehingga untuk sampai ke sana melakukannya secara bertahap," bebernya.

Damkar Kabupaten Bandung tidak ideal

Sementara Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung Hilman Kahar membenarkan pihaknya masih kekurangan personel, posko, hingga armada.

Saat ini, Damkar Kabupaten Bandung hanya memiliki 9 Pos dan 14 unit kendaraan pemadam.

"Idealnya di 31 kecamatan itu ada, tapi minimal setengah dari jumlah kecamatan, yakni 15 Pos dengan ditunjang dua armada," katanya.

Ia menjelaskan, idealnya di setiap Pos terdapat 2 armada terdiri dari satu mobil pemancar dan satu mobil penyuplai air.

"Sebab 5 ribu liter air itu, jika disemprotkan terus menerus habis dalam waktu hanya 7 menit," katanya.

Selain itu, dinasnya hanya memiliki 90 orang personel. Menurut Hilman, seharusnya anggota Dinas Pemadam Kebakaran idealnya memiliki 150 personel.

Meminimalisir kekurangan itu, saat ini pihaknya telah membentuk relawan pemadam kebakaran di setiap Desa.

"Kami juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang memiliki unit damkar, dan yang memiliki hidran. Jadi jika terjadi kebakaran di wilayah tersebut, perusahaan itu menurunkan unitnya," ujar Hilman.

https://bandung.kompas.com/read/2023/08/09/125232878/bupati-dadang-akui-kondisi-posko-pemadam-sektor-cileunyi-kurang-layak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke