Salin Artikel

Warga Kota Bandung Terdampak Kemarau, Sumur Mengering, Bantuan Air Mulai Disalurkan

BANDUNG, KOMPAS.com - Dua bulan terakhir, warga Kota Bandung mulai merasakan dampak kemarau. Sumur mengering, warga pun kesulitan air bersih.

Seperti yang dialami warga RW 09 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Mereka kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk memenuhinya, warga terpaksa harus mengambil air dari masjid.

“Biasanya dari sumur, tapi sudah kering,” ujar Titik Halimah (50), salah satu warga RW 09, dikutip dari Tribun Jabar, Senin (14/8/2023). 

Menurutnya, selain faktor kemarau, beberapa warga di sana ada yang membuat sumur bor sehingga air dari sumur warga yang dangkal jadi kering.

“Kemarin ada dua yang lagi bikin sumur itu (bor) jadi ke sumur (dangkal) kering. Sehari butuh 15 galon air untuk kebutuhan sehari-hari mah, biasanya ngambil dari Masjid Ar-Rohmah,” katanya.

Sumenim (52), warga lainnya mengatakan, air dari PDAM jarang keluar sehingga warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya.

“Di sumur-sumur pada kosong, PDAM jarang keluar, seminggu kadang ngocor kadang tidak,” ujar Sumenim.

Sumenim mengaku, dalam sehari bisa 10 kali bolak-balik ke masjid untuk mengambil air bersih.

“Sehari bisa sepuluh kali (ambil air ke Masjid) buat mandi dan nyuci. Kalau air minum air isi ulang galon,” tutur dia.

Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengintruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PDAM Tirtawening dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) untuk mengambil langkah menyikapi kebutuhan air bersih yang terdampak kemarau panjang.

"Terkait ada masalah kebutuhan air bersih, saya minta DLH, PDAM, dan DSDABM untuk menyikapi permasalahan air di masyarakat kebutuhan sehari-hari," kata Ema.

Ema mengingatkan kepada seluruh ASN Pemkot Bandung untuk meningkatkan kepekaan terhadap persoalan yang dirasakan masyarakat, termasuk air bersih.

Ia meminta ASN aktif melaporkan kejadian dampak kemarau tersebut agar dapat segera diatasi.

"Tentunya (ASN) untuk peka melihat situasi di lingkungan masyarakat dan persoalan yang terjadi di masyarakat untuk dilaporkan. Kita harus meningkatkan kepekaan terhadap persoalan masyarakat, sebagai bahan informasi untuk segera kita benahi," tutur dia.

Ia juga mengajak masyarakat untuk bersama bijak dalam menggunakan air. Hal ini dilakukan agar menjaga keseimbangan ekosistem air.

"Agustus ini memang puncak Kemarau, kami berharap masyarakat dapat bijaksana menggunakan air," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirtawening, Sonny Salimi menyebut, PDAM Tirtawening telah menyiapkan 14 unit mobil tangki yang dapat dimanfaatkan masyarakat selama 24 jam untuk memberikan pelayanan distribusi air secara gratis.

"Dengan catatan satu tangki untuk 10 Kepala Keluarga. Secara teknis kita sampaikan pada waktunya," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Warga Kelurahan Taman Sari Kota Bandung Kesulitan Air Bersih, Sumur Kering dan Air PDAM Tak Keluar

https://bandung.kompas.com/read/2023/08/14/145628078/warga-kota-bandung-terdampak-kemarau-sumur-mengering-bantuan-air-mulai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke