Salin Artikel

Waduk Saguling Mengering, Petani Bandung Barat Manfaatkan Lahan untuk Bertahan Hidup

Penurunan muka air di Waduk Saguling ini mencapai 10 hingga 15 meter dari muka air biasanya. Kondisi surutnya muka air itu membuat lahan di bantaran waduk mengalami kekeringan.

Sejumlah petani memilih memanfaatkan kondisi lahan yang mengalami kekeringan itu menjadi media bercocok tanam palawija seperti mentimun, umbi-umbian, hingga sayuran.

"Karena Waduk Saguling airnya surut, maka kami manfaatkan untuk bercocok tanam. Selain itu dekat sumber air. Kalau mau menyiram dekat," ungkap Onang Hidayat (66), seorang petani asal Kampung Seke RT 01 RW 12 Desa Cangkorah, Senin (14/8/2023).

Pemanfaatan surutnya Waduk Saguling ini biasa ia lakukan saat musim kemarau tiba. Setibanya musim penghujan para petani mau tak mau harus meninggalkan ladang yang sudah mereka buat.

"Bertani di sini untung-untungan. Kalau bagus lumayan hasilnya. Tapi kalau cuaca hujan lagi permukaan waduk naik dan semua tanaman terendam dan tidak bisa dipanen. Ini risiko," kata Onang.

Bukan tanpa alasan, Onang dan warga Desa Cangkorah lainnya sengaja memanfaatkan lahan kering di Waduk Saguling lantaran lahan persawahan miliknya mengalami kekeringan ekstrem.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mencatat Desa Cangkorah merupakan desa dengan jumlah luasan kekeringan lahan persawahan terluas di Bandung Barat, mencapai 40 hektar lahan pertanian sawah.

Akibat kekeringan itu, lahan persawahan miliknya tidak bisa lagi ditanami padi lantaran sulitnya sumber air untuk mengairi persawahan.

"Saya terpaksa pindah ke bantaran waduk karena butuh penghasilan. Sawah gak bisa diandalkan lagi. Biasanya satu tahun dua kali panen, tahun ini cuma sekali tanam padi," papar Onang.

Kondisi kekeringan di Desa Cangkorah terasa sejak dua bulan terakhir. Para petani akhirnya memilih alih profesi menjadi buruh serabutan, berdagang, hingga mengkonversi lahan tani bantaran waduk demi memenuhi ekonomi mereka.

Kasi Pemerintahan Desa Cangkorah, Wawan Rohman mengatakan, sedikitnya ada 500 petani yang memanfaatkan lahan bantaran waduk untuk bertahan menghidupi kebutuhan sehari-hari.

"Petani di bantaran Waduk Saguling karena sawahnya kering lumayan banyak ada 500 orang. Tersebar di RW 02, 06, 05, 07, dan 08, 09, 10, 11, dan RW 16. Rata-rata tanam sayuran, umbi-umbian, dan tanaman lain yang cepat panen," kata Wawan.

https://bandung.kompas.com/read/2023/08/14/164344078/waduk-saguling-mengering-petani-bandung-barat-manfaatkan-lahan-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke