Salin Artikel

Karyawan PT KAI Terduga Teroris Dikenal Warga Kurang Bersosialisasi

BANDUNG, KOMPAS.com - DE (28), karyawan PT KAI terduga teroris yang diamankan Densus 88 di Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (14/8/2023) dikenal masyarakat kurang bergaul.

Ketua RT 02 RW 20, Idris mengatakan, yang bersangkutan sudah tidak lagi tinggal di Komplek Bumi Sari Indah (BSI) Blok M, No 2 RT 02 RW 20 Kelurahan Manggahang, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

"Sekarang yang tinggal di sini, hanya orangtua tepatnya ibunya dan kakak pertamanya," ujar Idris ditemui di kediamannya, Senin.

Berbeda dengan kedua orangtuanya, DE merupakan sosok yang kurang bersosialisasi dengan masyarakat. Sedangkan kedua orangtuanya, sangat baik hubungannya dengan warga.

"Orangnya jujur aja baik, cuma kurang bergaul, Pak, di lingkungan RT 02 RW 20. Anaknya kurang bersosialisasi. Tapi untuk orangtuanya bagus sekali sosialisasinya," beber Idris.

Idris menyebut, DE hanya menghabiskan waktu kecil dan sekolah saja di Komplek BSI. Saat itu pun, DE jarang bergaul di lingkungan.

"Kurang lebih mulai 5 atau 6 tahun yang lalu jarang di sini. Jarang tinggal di lingkungan BSI, di RT 2 jarang, banyaknya di luar," tutur dia.

DE sempat bekerja di berbagai tempat usai menyelesaikan pendidikan sarjananya.

"Kerjanya emang di luar, macam-macam, kerjanya jadi yang saya tahu itu terakhir kerja di PT Ceres terus keluar, pindah lagi ke Kereta Api. Dari situ tahunya sampai situ aja, dari situ saya tidak tahu. Yang jelas tadi sore ada berita pemeriksaan di rumah orangtuanya," jelas dia.

Menurutnya, DE beserta keluarganya tinggal lebih dulu di Komplek BSI dibanding dirinya. Keluarga DE datang dari Purbalingga.

"Kalau di sini semua pendatang, keluarga DE itu kalau lihat dari KK sih dari Purbalingga. Sama saya juga terus terang duluan keluarga almarhum Pak Wahyudi (ayah DE). Kalau saya datang ke sini 2010-an, kalau dia dari 2008-2009-an. Jadi duluan keluarga dia dibandingkan saya," ucap dia.

Sementara warga setempat, Rahmat Gunawan (53), membenarkan di lingkungan komplek, DE dikenal anak yang baik.

"Dia pendiam dan dikenal baik, memang jarang bersosialisasi dengan warga sini. Setahu saya selain bekerja dari dulu suka ikut pengajian, tapi tak tahu di mana," ungkapnya.

DE sudah lama tak tinggal di rumah orangtuanya, di Komplek BSI. 

"Jadi kasian ke ibunya, mungkin tak tahu apa-apa, takutnya drop soalnya sudah sepuh. Tahu-tahu digeledah, saya aja kaget apalagi ibunya," katanya.

Rahmat mengaku khawatir dengan kondisi orangtua DE, terutama stigma masyarakat. 

"Ya tentu warga di sini juga kaget, dengan kejadian ini, tak menyangka," ucapnya.

Pantauan di lapangan, rumah keluarga terduga teroris tersebut terlihat lengang dan sepi usai penggeledahan sore hari tadi.

Rumah yang terdiri dari dua lantai itu, terlihat tertutup. Tak ada kendaraan apapun di depan rumah milik keluarga DE itu.

Bahkan Densus 88 tidak memasang garis polisi di depan rumah yang dibangun menggunakan bahan ornamen batu alam tersebut.

Menurut informasi yang didapat Kompas.com, rumah keluarga DE sempat aktif berdagang, terlihat dari rolling door berukuran 2x3 meter yang dibangun tepat di samping rumahnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/08/14/230417878/karyawan-pt-kai-terduga-teroris-dikenal-warga-kurang-bersosialisasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke