Salin Artikel

Keterangan Warga dan Polisi soal Arah Lontaran Gas Air Mata Kerusuhan Dago Bandung

BANDUNG, KOMPAS.com - Lontaran gas air mata dinilai menjadi pemicu bentrokan antara warga dan aparat kepolisian saat pentupan Jalan Dago yang dilakukan warga Dago Elos, Senin (14/8/2023). 

Padahal saat itu, Polrestabes Bandung dan warga sempat menyepakati adanya proses pelaporan ulang.

Namun tiba-tiba ada pelontaran gas air mata di tengah-tengah barisan kelompok warga dan aparat kepolisian malam itu. Hal ini dinilai menjadi pemicu terjadi kericuhan. 

Ketua Forum Dago Melawan, Angga Sulistia Putra (38) mengatakan, saat penutupan Jalan Dago, ada sekitar 30-40 warga yang ikut turun ke jalan.

Angga mengaku, malam itu sebenarnya sudah ada kesepakatan antara petugas dengan warga, namun tiba-tiba ada lontaran gas air mata. Warga pun mempertanyakan siapa yang mengintruksikan pelontaran gas air mata itu. 

"Lontaran gas air mata pertama kita gak bubar kita masih coba kondusif, kita maju ke depan itu bukan massa yang maju ke depan, bukan. Tapi memang kebetulan kuasa hukum mempertanyakan ini intruksi siapa?," tanya Angga yang ditemui di Dago elos, Kota Bandung, Selasa (15/8/2023). 

"Tapi orang Polda gelagapan dan dia serasa tidak tahu instruksi siapa, malah membalikan pertanyaan ke kita, mungkin itu dari warga. Sekarang logikanya sederhana, siapa yang punya gas air mata? warga?," ucapnya. 

Angga mengaku, warga tak mengetahui lontaran gas air mata tersebut. Dijelaskan, saat itu posisi warga dikepung petugas dari dua arah depan dan belakang. 

"Kita dikepung depan belakang, depan itu dari arah bawah dan belakang pertigaan yang ada jalan ke bawah. Di situlah pertama kali gas air mata dilontarkan ke posisi warga," ujarnya. 

"Di pertigaan itu dilontarkan, sebetulnya yang kita tahu polisinya menggunakan kendaraan bermotor yang kedua lontarannya dari jarak jauh mungkin sekitar 2-3 lontaran yang mana 1 kali lontaran itu nyasar ke bangunan warga sekitar sana," tambahnya. 

Disinggung soal gas air mata, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono menjelaskan, malam itu pihak kepolisian mengaku mendapat lemparan batu dan botol dari salah satu kelompok yang dinilainya bukan warga Dago Elos. 

"Yang pasti kami dapat lemparan batu dengan botol, ada botol sekarung dan ada anggota kami ini terluka kena batu, kami yang pasti tidak melakukan tindakan tegas pada warga, tapi pada pelaku yang melakukan anarkis," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/08/15/165734678/keterangan-warga-dan-polisi-soal-arah-lontaran-gas-air-mata-kerusuhan-dago

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke