Salin Artikel

Kopi Arabika Gununghalu Sudah Tembus Pasar Amerika, Eropa, dan Timur Tengah

Setidaknya ada tiga perkebunan penghasil kopi arabika yang jadi unggulan di Bandung Barat.

Kopi Gununghalu di wilayah selatan Bandung Barat, kopi Bursel di kaki gunung Burangrang, dan kopi di kaki Gunung Tangkuban Parahu.

Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, biji kopi yang dihasilkan dari beberapa dataran tinggi ini bahkan bisa menembus pasar dunia seperti Eropa, Amerika dan Timur Tengah.

"Bulan ini kita juga akan kembali melakukan ekspor ke Amerika sebanyak empat ton dan tahun sebelumnya sebanyak 9,1 ton yang diekspor," ujar Hengky saat ditemui di Festival Kopi Bandung Barat 2023, Rabu (16/8/2023).

Jumlah petani kopi dari tahun ke tahun di Bandung Barat diklaim meningkat, saat ini jumlah petani kopi yang tersebar di sembilan kecamatan tercatat ada 4.900 petani.

"Petani kopi di Bandung Barat sudah mulai maju. Untuk menunjang kemajuannya kami bantu sarana dan prasarana pasca panen. Selain sarana dan prasarana kami selalu tekankan terkait penguatan SDM yang dimiliki," kata Hengky.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Lukmanul Hakim mengatakan, luas lahan pertanian kopi di Bandung Barat mencapai 3.383,945 hektar, dengan komoditas kopi jenis arabika 2.810,685 hektar dan kopi jenis robusta 573,260 hektar.

"Kopi arabika kita yang paling banyak diminati. Kopi Gununghalu bahkan sudah masuk ke pasar di tiga benua, ada yang ke Amerika, Eropa, dan Timur Tengah," kata Lukman.

Ribuan hektar perkebunan kopi ini tersebar di sembilan kecamatan yang dibagi menjadi tiga kawasan.

Kawasan Lembang meliputi kecamatan Lembang dan Parongpong. Kawasan pegunungan Burangrang selatan meliputi kecamatan Cisarua, Cikalongwetan, dan Ngamprah.

Kawasan Gununghalu meliputi kecamatan Gununghalu, Sindangkerta, Cililin, dan Rongga.

"Sekali panen, petani kopi Bandung Barat bisa menghasilkan 1.341.565 ton kopi. Mayoritas kopi jenis arabika karena perkebunan kopi di kita kebanyakan ada di dataran tinggi," tutur Lukman.


Petani kopi Gununghalu dari Java Halu Farm Rani Mayasari mengatakan, komoditas kopi arabika diminati oleh penikmat kopi, terbukti sebanyak 9,1 ton dikirim dari Bandung Barat ke tiga benua.

"Tahun 2022 kita ekspor ke Netherland (Belanda) 1,5 ton ke Turki 1 ton. Kemudian ke Middle East (Timur Tengah) 600 kilogram. Sementara ke USA kita kirim 6 ton," sebutnya.

Pada 2023, permintaan biji kopi dari dunia juga masuk dalam daftar tunggu.

Rani masih menyiapkan biji kopi dengan kualitas dan cita rasa yang khas dari kopi Gununghalu.

"Tahun ini empat ton. Mudah-mudahan ekspor ini bisa kontinyu dan menularkan ke petani kopi lain," tandasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/08/16/140738178/kopi-arabika-gununghalu-sudah-tembus-pasar-amerika-eropa-dan-timur-tengah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke